TALIBAN TIDAK MAU DAMAI SAMPAI PASUKAN ASING PERGI

Pasukan Amerika Serikat di Afghanistan. (Foto: Shamil Zhumatov/Reuters)
Pasukan Amerika Serikat di . (Foto: Shamil Zhumatov/Reuters)

Kabul, 8 Dzulhijjah 1436/22 September 2015 (MINA) – Pemimpin baru , Mullah Mansor,  menyatakan, Pemerintah Afghanistan harus membatalkan kesepakatan keamanan dengan Amerika Serikat dan mengusir semua dari negara itu.

Mullah Mansour mengirim pesan tuntutan pertamanya itu kepada Pemerintah Afghanistan pada Selasa (22/9) sebagai syarat perdamaian dengan Taliban, Al Arabiya melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Jika pemerintah Kabul ingin mengakhiri perang dan membangun perdamaian di negara ini, adalah mungkin, jika mengakhiri pendudukan tentara asing dan mencabut semua perjanjian militer dan keamanan dengan penjajah,” kata Mansour dalam pesan yang diposting di website Taliban dalam Bahasa Inggris.

Dalam beberapa pekan terakhir, kelompok itu telah berjuang menambal keretakan dalam gerakan yang dipicu oleh perebutan kekuasaan menyusul diumumkannya kematian pendiri dan pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Omar, yang telah meninggal pada 2013.

Beberapa pemimpin dalam kelompok tidak sepakat dengan perahasiaan berita kematian Omar selama dua tahun. Padahal laporan tahunan kelompok pada Idul Fitri lalu atas nama Omar.

Meskipun baru-baru ini muncul kelompok cabang Islamic State (ISIS/Daesh) di negara itu sebagai saingan, namun Taliban yang sudah 14 tahun tidak menunjukkan tanda-tanda  berkurangnya perjuangannya.

Tawaran terbaru dari pemerintahan Presiden Ashraf Ghani untuk penyelesaian damai telah berakhir dengan kegagalan. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0