“Barcelona !!! ” teriak seorang pejalan kaki kepada supir angkutan umum yang sedang melintas di jalan raya “kampus”, kota Gaza bagian selatan. Sang supir langsung bergerak menyamping ke arah kanan sambil menurunkan kecepatan laju mobilnya dan berhenti untuk mengangkut “klien” nya untuk tiba di “Barcelona”.
Ya saya tahu bahwa kisah nyata di atas terdengar sedikit absurd bagi anda. Namun di waktu yang bersamaan, saya juga cukup yakin hal tersebut tidak akan terlalu absurd karena anda sudah lebih dahulu membaca judul tulisan ini.
Dunia mengenal Barcelona, sebuah kota terbesar kedua di Spanyol setelah ibukota Madrid dan sebagai ibu kota wilayah otonomi khusus”Kataluniya”. Selain itu, Barcelona juga dikenal sebagai kota yang memiliki tim sepakbola terbaik dunia saat ini, Barcelona FC, dengan legenda hidupnya bernama Leonel Messi.
Namun bagi warga Palestina di Gaza, Barcelona bukan sekedar tim sepakbola yang banyak digemari oleh warga dunia dan Jalur Gaza. Lebih dari itu, Barcelona adalah sebuah taman indah seluas kurang lebih 7.000 meter2 yang telah menjadi bagian dari detak jantung kehidupan di kota Gaza bernama lengkap “Barcelona Peace Park” / “Taman Damai Barcelona”.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Taman Syuhada Al Aqsa
Durghom Irhim, pemuda berusia 30 tahun-an yang bertempat tinggal tidak jauh dari taman Barcelona, menuturkan kepada Wartawan Kantor Berita Islam Mi’raj (Miraj Islamic News Agency – MINA); “Sebelum menjadi taman Barcelona, masyarakat menamakan lapangan rekreasi gratis yang dibangun tahun 2005 silam itu dengan nama “Taman Syuhada Al Aqsa”.
Satu tahun kemudian, kisahnya, tepatnya pada tahun 2006, pemerintah kota Barcelona di Spanyol memutuskan mendanai proyek renovasi taman Syuhada Al Aqsa untuk mempercantik dan melengkapi fasilitas buat warga setempat.
Sejak saat itulah taman Syuhada Al Aqsa disulap menjadi destinasi hiburan yang jauh lebih cantik dengan diisi berbagai jenis permainan untuk anak anak dan fasilitas olah raga untuk umum . Jungkit jungkitan, perosotan, lapangan basket, lapangan futsal hingga kolam renang tersedia di taman itu. Dan sejak saat itu pula lah pemerintah kota Gaza mengganti nama taman tersebut sebagai rasa terima kasih untuk pihak donatur dengan nama yang dikenal hingga saat ini dengan, “Barcelona Peace Park” atau “Taman Damai Barcelona”.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Dikunjungi Tank Israel
Taman Barcelona terletak di distrik Tal elhawa yang berada di kota Gaza bagian selatan. Pada masa masa agresi militer Israel atas Jalur Gaza tahun 2008 silam, angkatan darat Israel berhasil menembus masuk ke jantung kota Gaza termasuk distrik Tal Elhawa di wilayah selatan.
Menurut cerita Durgham, saat itu tank tank milik Angkatan Darat Israel membombardir wilayah Tal Elhawa dan memarkir tank tank mereka di taman Barcelona setelah meluluhlantakkan fasilitas yang ada di dalamnya.
Setelah 22 hari, para pejuang Palestina di Jalur Gaza berhasil memukul mundur militer Israel. Agresi militer Israel atas Gaza berakhir dengan menyisakan kerusakan parah di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk taman Barcelona.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Pemakaman Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Banyaknya fasilitas bangunan dan infrastruktur bersifat primer yang hancur memaksa pemerintah Palestina di Gaza “menganaktirikan” renovasi taman Barcelona karena dianggap fasilitas sekunder bagi masyarakat.
Dukungan Solid Warga Barcelona untuk warga Gaza
Melihat minimnya kemampuan finansial pemerintah Palestina dalam menanggulangi kerusakan akibat agresi militer Israel, pemerintah kota Barcelona di Spanyol kembali menunjukkan tingginya rasa solidaritas dan dukungan untuk Gaza.
Pada tanggal 26 Maret 2011, Taman Damai Barcelona kembali dibuka dan diresmikan setelah mendapatkan rekontruksi total dengan pendanaan yang seluruhnya ditanggung oleh pemerintah kota Barcelona.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Hari ini, Taman Barcelona merupakan salah satu tempat yang tidak pernah sepi dari pengunjung. Selain pantai Tengah Laut (Mediterania) yang selama ini telah menjadi penawar kegundahan para penghuni penjara terbesar di dunia itu, Taman Damai Barcelona setidaknya telah ikut memainkan perannya dalam meringankan penderitaan mereka di tengah berbagai krisis kemanusiaan.
Di bagian tenggara taman, pada foto yang menyertai artikel ini, salah seorang wartawan MINA di Gaza berpose dengan menyandarkan dirinya ke sebuah tugu. Tugu berupa sepotong tembok berbahan marmer, tertera di atas permukaanya bendera Spanyol dan bendera Palestina. Di bawah kedua bendera itu tertulis nama taman dan kata kata memorial dengan dua bahasa, Arab dan Inggris.
Di akhir kalimat memorial itu tertulis, “the park is reminder of the unwavering support to Gaza People from Barcelona City”. “Taman ini adalah pengingat dukungan tiada henti untuk warga Gaza dari kota Barcelona”. (L/K02/Reza-P2)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza