Jeddah, MINA – Tambah empat negara lagi, Kuwait, Yordania, Pakistan dan Djibouti yang menyuarakan solidaritas penuh dengan Arab Saudi dalam menghadapi sanksi Amerika atas keputusan baru-baru ini dari OPEC+, untuk mengurangi produksi minyak sebesar dua juta barel per hari pada November.
Sebelumnya, Riyadh menerima dukungan dari kelompok OPEC, Mesir, Maroko dan Aljazair, dalam menghadapi tuduhan AS bahwa kerajaan itu berpihak pada Rusia dalam perang di Ukraina, MEMO melaporkan.
Riyadh membantahnya, dengan mengatakan keputusan itu murni “ekonomi”.
Kementerian Luar Negeri Kuwait mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa (18/10), yang mengatakan keputusan OPEC+ adalah “murni ekonomi” yang memperhitungkan pasokan dan permintaan di pasar global.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Kementerian menekankan, pengurangan produksi bertujuan melindungi pasar dari fluktuasi dan melayani kepentingan produsen dan konsumen.
Keputusan itu diambil dengan suara bulat oleh semua negara anggota OPEC+.
“Kuwait berdiri dalam solidaritas penuh dan komprehensif dengan Arab Saudi atas pernyataan baru-baru ini, yang mengambil keputusan di luar kerangka ekonomi murni,” kata pernyataan itu.
Di Yordania, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Sinan Al-Majali mengatakan keputusan produksi adalah masalah teknis yang terkait dengan stabilitas dan persyaratan pasar, dan perlindungan kepentingan produsen serta konsumen.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Ia menambahkan, keputusan tersebut harus didekati dengan alasan teknis dan dalam ekonomi mereka, jauh dari pertengkaran politik yang tidak melayani tujuan dan kepentingan bersama.
Al-Majali menekankan perlunya “mengatasi masalah ini melalui dialog langsung dan seimbang antara Riyadh dan Washington, dan dalam semangat kemitraan yang menyatukan kedua negara.”
Dia menambahkan, Yordania mendukung semua yang diperlukan Riyadh untuk melindungi keamanan, stabilitas, dan kepentingannya.
Sementara itu, Pakistan dan Djibouti juga telah menyuarakan solidaritas mereka dengan Arab Saudi terkait keputusan OPEC+. (T/R7/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)