Nablus, Palestina, 23 Rajab 1434/2 Juni 2013 (MINA) – Lembaga HAM Palestina memantau dalam sepekan terakhir pemukim ilegal Israel menghancurkan lebih dari 750 pohon zaitun dengan bahan kimia beracun di selatan kota Nablus, wilayah utara Tepi Barat yang dijajah.
“Para pemukim pendatang Zionis selama sepekan ini telah membakar lebih dari 750 pohon zaitun dengan menggunakan bahan kimia yang membunuh tanaman di desa Awarta dan Burin yang terletak di selatan Nablus,” Lembaga Solidaritas HAM Palestina dalam sebuah laporan mengatakan, sebagaimana Pusat Informasi Palestina melaporkan pada Ahad (2/6).
Menurut lembaga HAM tersebut tujuannya adalah untuk menguasai lebih dari 10 ribu acre tanah warga sehingga bisa digabung ke permukiman Yahudi Yitzhar dan Itamar, yang berdiri di atas tanah warga Palestina.
Tanah warga yang berbatasan langsung dengan pemukiman membuat pihak pemukim Israel mengklaim tanah tersebut dan melarang para petani Palestina menanam di lahan seluas 12 ribu acre tersebut.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Bila masuk ke dalamnya harus berkoordinasi dengan pihak Zionis Israel karena bagian dari tanah tersebut berada di dalam pagar permukiman Yahudi Itamar dan tidak mungkin masuk ke sana kecuali pada musim-musim tertentu dan hanya boleh selama dua hari saja untuk setiap tahun,” kata Ketua Dewan Desa Awarta, Sami Awad.
Awad meyakini para pemukim ilegal Israel sengaja melakukan hal itu untuk mengosongkan lahan tersebut dan mengusir para petani agar dengan mudah diklaim menjadi tanah mereka dan menambah lahan permukiman.
“Oleh karena itu, pembunuhan pohon zaitun adalah pembunuhan kehidupan di tanah tersebut dan untuk selanjutnya mereka mencuri tanah tersebut,” tambahnya.
Puluhan petani Palestina meminta pihak-pihak resmi dan lembaga-lembaga HAM agar memberi perlindungan penuh kepada tanah dan tanaman mereka dari serangan berulang-ulang para pemukim ilegal Israel yang terus berusaha mencegah para petani memanfaatkan dan melakukan reklamasi tanah tersebut. (T/P03/R2).
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Mi’raj News Agency (MINA)