Salfit, MINA – Para petani Palestina di pedesaan Salfit, utara Tepi Barat terus mengalami serangan besar-besaran yang dilakukan oleh para pemukim pendatang Yahudi dan otoritas Israel.
Otoritas Israel memberlakukan aturan-aturan yang merugikan bagi para petani Palestina. Tanah pertanian mereka dijarah untuk kepentingan perluasan permukiman Israel Yahudi.
Seorang petani Palestina bernama Khalil Al-Deek menyebutkan, musim zaitun sebelumnya seperti “pesta murni” bagi warga Palestina, penuh dengan kegembiraan, suka cita dan kesenangan. Namun sekarang, musim panen berubah menjadi “musim kesedihan”.
“Setiap musim zaitun kami sedih akibat perluasan permukiman ilegal Yahudi, pohon-pohon zaitun terus berkurang, padahal pohon-pohon zaitun ini sebagiannya ditanam sejak lebih dari puluhan tahun, dan sebagiannya telah ditanam sejak ratusan tahun,” ujar Al-Deek seperti dikutip dari Palestinian Information Center (Palinfo), Senin (28/10).
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Tiba-tiba datang pemukim Yahudi dari Eropa, mereka mengatakan bahwa pohon-pohon tersebut adalah miliknya dan mengambilnya dengan paksa. Selanjutnya mereka membuldoser lahan dan membangun rumah di tanah kami dengan kekuatan senjata,” lanjutnya.
Ia mengingatkan, buldoser-buldoser besar Israel hampir tidak pernah berhenti bekerja dan melibas tanah Palestina di sekitar permukiman Leshem.
Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Tanah di Al-Quds, Israel telah membangun empat jaringan bypass untuk keperluan militer dan permukiman Yahudi di Salfit, yang menyebabkan hilangnya lebih dari 4.760.000 meter persegi tanah warga Palestina.
Data menunjukkan, ada sekitar 1 miliar meter persegi tanah pertanian yang ditanami sekitar 12 juta pohon zaitun di Palestina, di antaranya ada 9,5 juta pohon yang berbuah.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Sementara itu, ada sekitar 40 juta meter pesegi tanah yang ditanami 5 juta pohon zaitun yang letaknya terosolasi di dalam tembok apharteid yang dibangun Israel di Tepi Barat dan Al-Quds. (T/Sj/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza