Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TANDA LELAKI SHALIH

Bahron Ansori - Senin, 12 Mei 2014 - 15:43 WIB

Senin, 12 Mei 2014 - 15:43 WIB

3296 Views

Oleh Bahron Ansori*

Lelaki shalih, tentu menjadi idaman setiap wanita. Begitu juga sebaliknya, wanita shalihah sudah tentu menjadi idaman setiap lelaki yang mengharapkan ridha Allah SWT. Tulisan ini, akan memfokuskan bahasan tentang tanda lelaki shalih yang menjadi idaman bagi wanita shalihah. Untuk menilai seorang lelaki shalih atau tidak, tentu tidak hanya bisa dilihat dari lahiriahnya saja. Ada beberapa tanda untuk menilai apakah lelaki itu shalih atau tidak.

Pertama, istiqomah dalam beribadah. Tanda pertama dari seorang lelaki shalih yang mudah dilihat adalah keistiqomahannya dalam menjalankan ibadah. Istiqomah bukanlah hal mudah, apalagi dalam menjalankan ibadah. Istqamah sering kali disebutkan dalam kata lain dengan iltizam, komitmen, kokoh pendirian. Istiqamah memiliki makna penting dan signifikan dalam Islam. Oleh karena itulah Allah memberikan perintah agar keimanan jangan hanya berhenti pada keimanan yang mandul, keimanan yang tumpul keimanan yang tidak berkelanjutan, keimanan yang buntu. Keimanan harus terus hidup, berlangsung tiada henti hingga akhir hayat.

Rasulullah SAW diperintahkan oleh Allah agar senantiasa istiqamah terhadap segala hal yang Allah perintahkan padanya. Jangan pernah menyimpang, jangan pernah menyeleweng. Berjalanlah lurus sesuai aturan Allah SWT sebagaimana firman-Nya, Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah tobat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Huud : 112).

Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam

Rasulullah SAW bersabda, “Istiqomahlah kalian semua, dan beruntunglah jika kalian istiqomah.” (HR. Ibnu Majah). Umar bin Khattab pernah berkata, “Istiqamah adalah kamu berdiri di atas perintah dan larangan dan tidak teromban- ambing seperti musang (yang berlarian ke sana kemari).”

Bersyukurlah seorang lelaki yang diberi Allah SWT kekuatan untuk istiqomah menjalankan ibadah. Dan beruntunglah wanita mempunyai suami shalih yang mampu istiqomah dalam mengabdi kepada Allah SWT. Pancaran keistiqomahan lelaki shalih mampu membawa pengaruh baik kepada setiap orang dimana ia berada.

Kedua, shalat tepat waktu. Tanda lain dari lelaki shalih adalah senantiasa shalat tepat waktu. Shalat tepat waktu artinya shalat berarti melatih diri untuk disiplin. Lelaki shalih adalah lelaki yang disiplin waktu, sebab ia terbiasa melaksanakan shalat tepat waktu. Bila shalatnya saja sudah bisa disiplin dengan tepat waktu, maka insya Allah mudah baginya untuk melaksanakan disiplin-disiplin lainnya.

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “…Seandainya orang-orang mengetahui pahala azan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi. Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal waktu, niscaya mereka akan berlomba-lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak.” (HR. Bukhari).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal

Keutamaan shalat tepat waktu juga bisa menjadikan seseorang lembut hati dan dikaruniai kesehatan. Khalifah Usman bin Affan ra pernah berkata, “Orang-orang yang memelihara shalat lima waktu dan mengerjakannya tepat pada waktunya, maka Allah akan memuliakan orang itu dengan sembilan macam kemuliaan antara lain; dicintai Allah, badannya senantiasa sehat, dijaga oleh Malaikat, diturunkan berkah untuk rumahnya, mukanya akan kelihatan tanda orang yang shaleh, Allah akan melembutkan hatinya, dapat melalui jembatan Shiratal Mustaqim layaknya seperti kilat, akan diselamatkan dari api neraka, Allah akan menempatkannya ke dalam golongan orang-orang yang tidak takut dan bersedih, shalat tepat waktu, menjadi salah satu tanda dari lelaki shalih.”

Ketiga, senang berjama’ah di masjid. Tanda lain dari lelaki shalih adalah gemar melaksanakan shalat berjama’ah di masjid. Lelaki shalih mengetahui nilai pahala berjama’ah. Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan shalat sendirian.” (HR Bukhari dan Muslim).

Orang yang shalat berjamaah di masjid masih mendapat tambahan pahala, yaitu setiap langkah kakinya ke masjid dapat menghapus satu kesalahan. Bahkan, selama menunggu datangnya shalat, dia tetap memperoleh pahala shalat. Setelah selesai shalat, selama ia berada di masjid dan belum batal wudhu, para malaikat berdoa untuknya, “Ya Allah, berkahilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.” (Muttafaqun ‘alaih).

Keempat, bacaan Al-Qur’annya bagus. Tanda lain dari lelaki shalih adalah bacaannya Qur’annya bagus. Bagus bukan saja karena suaranya merdu jika didengar, tapi juga karena bacaaannya sesuai makhraj dan hukum tajwidnya.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof. Anbar: Pendidikan Jaga Semangat Anak-Anak Gaza Lawan Penindasan

Kelima, wajahnya bercahaya dan nyaman di tatap karena terbiasa menjaga wudhu (dawaamul wudhu). Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya ummatku itu akan dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajahnya dan amat putih bersih tubuhnya dari sebab bekas-bekasnya berwudhu’. Maka dari itu, siapa yang dapat di antara engkau semua hendak memperpanjang (menambahkan) bercahayanya, maka baiklah ia melakukannya dengan menyempurnakan berwudhu’ itu sesempurna mungkin.” (Muttafaq ‘alaih).

Dalam sebuah redaksi hadis yang panjang, beliau bersabda, “… Sesungguhnya ummatku yang akan datang itu ialah dalam keadaan bercahaya wajahnya serta putih bersih tubuhnya dari sebab berwudhu dan saya adalah yang terlebih dulu dari mereka itu untuk datang ke telaga (haudh).” (HR. Muslim).

Dari sisi kesehatan, para ahli kesehatan dunia membuktikan manfaat besar berwudhu. Salah satu yang menelitinya adalah  Prof Leopold Werner von Ehrenfels, pskiater sekaligus neurology berkebangsaan Austria. Ia menemukan bahwa wudhu mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Disebutnya, keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, membuat kondisi tubuh senantiasa sehat.

Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Diketahui jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Sejumlah penelitian lain juga mengungkapkan, berwudhu dapat menghilangkan bermacam penyakit seperti flu, sakit kepala, pegal, sakit mata, sakit gigi, dsb.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya

Keenam, rendah hati, perhatian dan dermawan. Lelaki shalih adalah lelaki yang rendah hati, tawadhu, tidak angkuh, perhatian dan dermawan bila ia memiliki kelebihan. Sifat-sifat mulia yang dimiliki lelaki shalih adalah karunia dari Allah SWT karena ketatan yang ia bangun dan jalankan. Lelaki shalih adalah lelaki yang senantiasa menjadikan Allah SWT dan Rasulullah SAW di atas segalanya. Sebelum memutuskan segala sesuatu, ia akan ‘bertanya’ dulu kepada Allah dan Rasul-Nya apakah keputusannya itu sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Ketujuh, santun dalam berbicara, sopan dalam bersikap. Ini adalah tanda lelaki shalih lainnya. Ia tahu benar kepada siapa berbicara dan waktu yang tepat untuk bicara. Lelaki shalih tahu setiap pembicaraan yang diucapkan akan diminta pertanggunganjawabnya kelak di akhirat. Ia akan berbicara jika bicaranya itu penuh dengan kebenaran, dan lebih baik diam jika harus berbicara tidak baik dan benar.

Rasulullah SAW bersabda, Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (HR. Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47). Hadis ini menekankan kepada setiap Muslim agar senantiasa menjaga lisannya untuk selalu berbicara yang baik. Jika tak mampu bicara baik, maka diam tentu lebih baik.    

Kedelapan, menjaga pandangan (ghadul bashar). Lelaki shalih adalah lelaki yang menjaga pandangannya agar tidak liar dalam memandang hal yang haram dilihat. Di jaman ini, menjaga pandangan tentu bukan hal mudah. Tapi, bagi lelaki shalih yang faham dan berusaha sekuat tenaga mengamalkan syariat Allah dan Nabinya, maka menjaga pandangan adalah merupakan kehormatan dari Allah SWT agar ia selamat dari segala fitnah dan azab.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa

Karena pentingnya menjaga pandangan ini, Rasulullah SAW bersabda, Penglihatan bagaikan anak panah beracun yang dilepaskan dari busur panah Iblis. Siapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku, maka Aku akan memberikan suatu ketenangan yang kemanisannya itu dapat ia rasakan di dalam hatinya.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabari).

Lebih tegas lagi, dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga orang yang api neraka tidak akan melihat kepada mata mereka; mata yang memelihara dijalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang menahan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah.” (HR. Ath-Thabarani).

Kesembilan, punya kharisma (berwibawa). Apakah sebenarnya kharisma itu? Menurut Susan Wilson Solovic, penulis The girl’s guide to Power & Sukses, kharisma adalah semacam aura tak terlihat. Biasanya orang berkharisma punya kepribadian kuat dan kemampuan untuk berhubungan dengan orang disekitarnya sesuai emosi dan tingkat intelektualitasanya.

Lelaki shalih adalah lelaki yang berwibawa karena memiliki pemahaman dan pengamalan agamanya yang bagus. Allah SWT memberikannya wibawa kemuliaan karena pengaruh kedekatannya kepada Allah SWT terbangun dengan baik dan benar.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Masih banyak jika mau diurai tanda lelaki shalih yang terdapat di dalam Al-Qur’an maupun hadis. Derajat shalih bisa diraih oleh setiap lelaki Muslim selama ia senantiasa berbenah menjadi lebih baik dan selalu berusaha mengamalkan syariat Allah SWT dengan sebaik mungkin. Wallahua’lam. (T/R2/E01)

*Rekdur Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Rekomendasi untuk Anda

Ramadhan
Tausiyah
Tausiyah
Kolom
Tausiyah
Kolom