Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanda-Tanda Akhir Zaman

Admin - Ahad, 27 Agustus 2017 - 18:30 WIB

Ahad, 27 Agustus 2017 - 18:30 WIB

7957 Views ㅤ

Oleh: Amir Dewan Istanbat (Ketua Komisi Fatwa) Jamaah Muslimin (Hizbullah)

Perkara akhir zaman sungguh menjadi perkara kekinian yang patut mendapat perhatian khusus dari umat Rasulullah Sallallahu ‘Alaiahi Wasallam, mengingat perjuangan umat ini begitu erat kaitannya dengan tanda-tanda akhir zaman yang informasinya telah beliau sampaikan kepada kita.

Dari masa ke masa umat manusia hidup bersama para nabi, sampailah kenabian itu berakhir pada nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaiahi Wasallam, pada umat beliaulah berbagai informasi tentang tanda-tanda akhir zaman begitu banyak didapatkan, baik dari Al-Quran atau pun dari sunah-sunah beliau Sallallahu ‘Alaiahi Wasallam.

Isyarat (tanda-tanda) akhir zaman ini merupakan pekerjaan rumah kita, mengingat di dalam informasi hadits-hadits yang berkenaan dengan tanda akhir zaman itu secara langsung atau tidak langsung sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mengatasinya, baik berupa perintah, larangan,  arahan atau himbauan, semua itu adalah hal yang telah pasti Nashnya baik dalam Al-Quran ataupun dalam Hadits Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Dari saat inilah kita mulai perenungan tentang Alam Raya akan segera berakhir, saat ini pulalah kita harus dapat memulai pekerjaan da’wah, mengenalkan kepada khalayak ramai tentang dahsyatnya fenomena akhir zaman dari fitnah-fitnahnya, dari tanda-tandanya, dari informasi tentang betapa dekatnya hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh Alam, baik dari kalangan para malaikatnya, jinnya, manusianya, hewannya, tumbuh-tumbuhannya, langit-langit dan buminya dan seluruh alam yang diciptakan-Nya.

اقترب للناس حسابهم وهم في غفلة معرضون (الأنبياء :1 )

Telah dekat bagi manusia hari perhitungan mereka sedangkan mereka dalam keadaan lalai lagi berpaling. (Surat Al-Anbiya’ :  1).

  وما يدريك لعل الساعة قريب (الشوري :  17)      

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

Dan kamu tidak mengerti boleh jadi hari kiamat itu sudah sangat dekat. (Surat Asy-Syuro : 17).

فهل ينظرون  الا الساعة أن تأتيهم بغتة فقد جاء أشراتها (محمد : 18)

Maka apakah mereka itu melihat (apa yang mereka lihat? Terkecuali hari kiamat yang datang kepada mereka dengan tiba-tiba sedangkan telah datang ciri-cirinya. (Surat Muhammad : 18).

بعثت أنا والساعة كهاتين …..ان كادت لتسبقني (رواه البخاري و أحمد)

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Terutusnya aku dengan dekatnya hari kiamat seperti ini (mengisyaratkan dengan menggandengkan jari telunjuk dan jari tengah) hampir saja mendahuluiku. (HR.Al-Bukhori dan Ahmad).

Demikianlah hari Qiamat itu sudah semakin dekat dengan alam ini dan penghuninya betul-betul dalam keadaan tidak sadarkan diri bahkan terlalu jauh terpedaya oleh gemerlapnya dunia yang mengakibatkan mereka merugi karena tidak mempersiapkan diri menjelang hari qiamat itu.

CINTA SEJATI SEORANG HAMBA.

Ketika orang Baduy bertanya kepada Rasulullah Sallallahu ‘Alaiahi Wasallam tentang hari kiamat:

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah

أن رجلا من الأعراب سأل رسول الله ص م  عن الساعة  فقال :  انها كائنة  !  فما أعددت لها ؟  فقال رجل : و الله يا رسول الله  لم أعد كثير صلاة  ولا عمل  ولكني  أحب الله  ورسوله  فقال :  أنت مع من أحببت  فما فرح المسلمون  بشئ  فرحهم بهذا  الحديث .(رواه البخاري )

Sesungguhnya orang Baduy  (orang yang hidup di pedalaman padang pasir) bertanya kepada Rasulullah tentang hari kiamat, lalu Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata:  “Sungguh hari Qiamat itu akan benar- benar terjadi. Perbekalan apa yang telah engkau persiapkan?”.

Maka orang baduy itu menjawab:  “Demi Allah Ya Rasulillah aku belum melakukan persiapan apa-apa, namun selama hidupku aku selalu mencintai Allah dan RasulNya”, maka Rasulillah berkata: “Engkau akan bersama yang engkau cintai”, maka tidak ada yang lebih menggembirakan mereka dari apapun selain mendengar hadits ini. (HR.Albukhori)

Kisah yang terjadi pada hadits ini menggambarkan betapa cinta seorang hamba kepada Sang Pencipta dan Rasul-Nya,dapat mengalahkan pengabdian apapun, tentunya kecintaan dari seorang hamba yang mengerti akan hak dan tanggung jawab kehidupan, bahwa hidup adalah ekpresi pengabdian secara total meskipun pada batas kemampuan minimal, tanpa mengurangi Syariat yang telah dibakukan , terucap dengan kata-kata, dibenarkan didalam hati sanubari, diaplikasikan dengan amal perbuatan, ikhlas dalam mewujudkannya dan sesuai tuntunan dari suri tauladan Rasul-Nya.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh

Nampaknya bentuk cinta seperti ini sudah tidak lagi dimiliki oleh umat Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, cinta yang kita jumpai saat ini adalah cinta yang dipenuhi hawa nafsu dan kedustaan, cinta yang membabi buta, cinta penuh dengan khianat yang hanya melahirkan berbagai bentuk pelanggaran dan dosa-dosa.

Fakta dan bukti konkrit dari cinta buta yang dilakukan oleh manusia di zaman ini, dengan munculnya berbagai karakter, watak dan tabiat buruk yang selalu menghiasi dunia, keadaan seperti ini menjelma dimana-mana, manusia dengan perangai buruknya seakan-akan sudah tidak lagi mampu untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang halal mana yang haram, mana yang hak dan mana yang bathil. Untuk memenuhi kebutuhan hawa nafsu dan selera buruknya apapun dilakukannya, yang penting tujuannya tercapai. (A/P3/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Tausiyah
Kolom
Tausiyah