Tanah Datar, MINA – Masa Tanggap Darurat bencana banjir bandang dan lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diperpanjang selama 14 hari. Sementara tim SAR gabungan termasuk dari Ukhuwah Al-Fatah Rescue UAR masih terus melakukan operasi pencarian dan pertolongan 10 korban yang dinyatakan hilang.
Kontributor MINA di Padang, Abdullah Ahmad Gufron, Jumat (24/5) melaporkan, keputusan ini diambil Bupati Tanah Datar, Eka Putra, Setelah menerima saran, masukan dan pertimbangan dari Forkopimda, BMKG, Basarnas dan instansi terkait lainnya.
“Maka diputuskan (oleh Bupati) masa tanggap darurat bencana di Tanah Datar diperpanjang 14 hari lagi hingga 8 Juni 2024,” lapornya.
Menurut Bupati Eka, beberapa pokok utama yang menyebabkan diperpanjang masa tanggap darurat adalah masih adanya korban hilang yang belum ditemukan. Selain itu, banyak juga rumah warga yang butuh penanganan tim untuk dibersihkan.
Untuk langkah antisipasi, Bupati Eka Putra mengatakan ada beberapa langkah yang dilakukan bersama dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi.
“Pemerintah daerah bersama BNPB akan memasang Early Warning System atau EWS di beberapa titik, agar masyarakat segera tahu ketika terjadi bencana,” ujarnya.
Selain itu, tim juga akan membangun sabo dam serta memecahkan batu besar yang saat ini menjadi penghalang yang ada di hulu sungai.
“Kami bersama BNPB akan memasang berupa peringatan dini dan sabo dam di beberapa titik,” ujarnya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Sementara Koordinator Tim UAR, Nuryadi kepada MINA mengatakan hingga hari ini masih terus melakukan operasi pencarian dan pertolongan.
“Hingga hari ini kami masih terus operasi SAR, hari ini Alhamdulillah ada beberapa tambahan personil relawan dari pecinta alam yang ikut bersama Tim SAR gabungan,” katanya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah