New York, MINA – Perang kata-kata yang meningkat telah pecah antara Pemerintah Moskow dan Washington, tentang kasus dugaan serangan bahan kimia di kota Douma yang dikuasai oposisi Suriah.
Situasi itu meningkatkan ketegangan internasional di tengah seruan aksi pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang mendesak.
Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, dan enam negara lain, meminta sidang darurat pada Senin, setelah tim penyelamat dan petugas medis di Douma mengatakan, terjadi “serangan gas beracun” pada hari Sabtu (7/4) yang menewaskan puluhan orang, termasuk banyak anak-anak dan perempuan.
Pemerintah Suriah Presiden Bashar Al-Assad dan sekutunya Rusia telah menyebut tuduhan itu “palsu”, demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Hari Senin, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan pada pertemuan mendesak Dewan Keamanan, Washington siap untuk “menanggapi” serangan tersebut tanpa menghiraukan badan dunia itu bertindak atau tidak.
“Sejarah akan mencatat ini sebagai saat ketika Dewan Keamanan melaksanakan tugasnya atau menunjukkan kegagalannya, dan sepenuhnya untuk melindungi rakyat Suriah,” kata Haley. “Bagaimanapun, Amerika Serikat akan merespon.”
Beberapa saat sebelumnya, diplomat Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia telah menyebut tuduhan serangan kimia “berita palsu”. Ia mengatakan, Rusia siap menerbangkan inspektur senjata ke lokasi untuk melihat sendiri. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu