Gaza, MINA – Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam, Ziad al-Nakhalah menganggapi apa yang diumumkan pada konferensi pers antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Senin malam (29/9), merupakan kesepakatan AS-Israel murni dan sepenuhnya menguntungkan posisi Zionis Israel.
Al-Nakhalah menambahkan, pengumuman tersebut tidak lebih dari resep untuk agresi berkelanjutan terhadap rakyat Palestina dan upaya Israel untuk memaksakan apa yang gagal dicapai melalui perang, dengan meminta Amerika Serikat.
Ia menganggap pengumuman Amerika-Israel tersebut sebagai resep untuk ledakan di kawasan.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi pemerintahannya mengharapkan tanggapan positif dari Hamas terkait rencana yang diusulkan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, dengan mengatakan rencananya mencakup penarikan pasukan Israel secara bertahap.
Baca Juga: Knesset Israel Setujui RUU Hukuman Mati bagi Tahanan Palestina
Trump menambahkan, kedua belah pihak akan menyepakati jadwal penarikan pasukan, dan “Saya memahami Hamas ingin mencapai hal ini, dan berdasarkan rencana tersebut, negara-negara Arab dan Islam berkomitmen untuk mendemiliterisasi Gaza.”
Ia menjelaskan, “Jika Hamas menerima usulan tersebut, maka Hamas akan membebaskan semua sandera, yang berarti mengakhiri perang.”
Gedung Putih mengungkapkan kesepakatan mengenai Jalur Gaza sudah sangat dekat, dan tidak seorang pun akan dipaksa meninggalkan Jalur Gaza, dan siapa pun yang ingin pergi akan bebas melakukannya dan akan menikmati kebebasan untuk kembali. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Sidang Umum PBB, Kejahatan Israel di Gaza Masih Berlangsung
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur