Brussel, MINA – Tujuh negara Eropa mengatakan pada hari Jumat (16/5) mereka “tidak akan tinggal diam” dalam menanggapi serangan Israel di Jalur Gaza.
“Kami tidak akan tinggal diam menghadapi bencana kemanusiaan buatan manusia yang terjadi di depan mata kita di Gaza. Lebih dari 50.000 pria, wanita, dan anak-anak telah kehilangan nyawa mereka,” kata Irlandia, Islandia, Luksemburg, Slovenia, Malta, Spanyol, dan Norwegia dalam sebuah pernyataan. Anadolu melaporkan.
Mereka memperingatkan bahwa lebih banyak orang dapat mati kelaparan dalam beberapa hari mendatang karena blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Kami menyerukan kepada pemerintah Israel untuk segera membalikkan kebijakannya saat ini, menahan diri dari operasi militer lebih lanjut dan sepenuhnya mencabut blokade, memastikan bantuan kemanusiaan yang aman, cepat, dan tanpa hambatan untuk didistribusikan ke seluruh Jalur Gaza oleh para pelaku kemanusiaan internasional dan sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan,” ujar Mereka.
Baca Juga: Hamas Mengonfirmasi Perundingan Baru dengan Israel di Qatar
Negara-negara tersebut juga mengutuk eskalasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Israel, termasuk kekerasan pemukim ilegal, perluasan pemukiman ilegal, dan operasi militer Israel yang semakin intensif.
“Pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, dengan cara apa pun, tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional. Kami menolak rencana atau upaya perubahan demografi semacam itu. Kami harus memikul tanggung jawab untuk menghentikan kehancuran ini,” tegas mereka.
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan bahwa lebih dari 250 warga Palestina syahid baru-baru ini karena Israel mengadopsi kebijakan “bumi hangus” di Gaza.
Hamas menuduh Israel melakukan “pembantaian yang mengerikan” dan melancarkan serangan tanpa henti di seluruh wilayah yang terkepung.
Baca Juga: Macron Desak Eropa Beri Dukungan Setara untuk Gaza dan Ukraina
Tentara Israel telah melakukan serangan brutal terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 53.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF: 45 Anak di Gaza Syahid dalam Dua Hari Terakhir