Jakarta, MINA – Menanggapi penggunaan hak veto Amerika Serikat ketiga kalinya menggagalkan resolusi DK PBB untuk gencatan senjata di Jalur Gaza, Imaam Yakhsyallah Mansur mengatakan, hal itu merupakan bentuk hilangnya nurani kemanusiaan pemimpin AS.
“Ini bukti nyata AS menerapkan standar ganda dan pelanggar Hak Asasi Manusia terbesar di dunia,” ujar Imaam Yakhsyallah, yang juga Pembina Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) tersebut.
Veto Amerika Serikat menggagalkan resolusi yang diajukan Aljazair di Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Jalur Gaza. Selasa (20/2).
Menurutnya, ini adalah tanda-tanda AS sudah berada di tepi jurang kehancuran, “Tinggal tunggu AS akan hancur bersama Israel,” ujarnya kepada MINA, Kamis (22/2).
Baca Juga: Israel Terus Serang Gaza Meski Gencatan Senjata Disepakati
Ia juga menyerukan, dunia tidak boleh diam, harus terus melawan kezaliman.
Ia juga mengatakan, dunia Islam harus terus mencari cari lain untuk membantu Palstina, “tidak harus melalui PBB yang jelas tidak memberikan solusi”.
“Yakinlah kebenaran pasti menang. Seandainya Israel dan AS bisa menang menghadapi kekuatan manusia, tapi tidak mungkin menang menghadapi kekuatan Tuhan,” lanjutnya.
Imaam Yakhsyallah mengingatkan agar umat Islam tidak berputus asa untuk terus berdoa.
Baca Juga: Peneliti Universitas Tel Aviv: Israel Tidak Pernah Mampu Kalahkan Hamas
Terbukti dalam sejarah bangsa Yahudi adalah bangsa yang lemah, lanjutnya. (L/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Mulai Berlaku