DALAM Islam, tanggung jawab mendidik anak bukan hanya terletak pada ibu, tetapi juga menjadi kewajiban utama seorang ayah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (Qs. At-Tahrim: 6). Ayat ini menunjukkan bahwa ayah memiliki kewajiban untuk menjaga dan membimbing keluarganya agar tetap berada dalam jalan kebenaran dan menjauhi segala bentuk keburukan.
Islam menegaskan bahwa seorang suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Sebagai pemimpin, suami harus memastikan bahwa anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang benar, baik dalam aspek agama maupun duniawi.
Baca Juga: Syafaat Allah Melalui Puasa Ramadhan dan Baca Al-Qur’an
Pendidikan pertama yang harus diberikan oleh seorang ayah adalah tauhid, yaitu mengenalkan anak kepada Allah. Ini sesuai dengan nasihat Luqman kepada anaknya dalam Al-Qur’an:
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya syirik itu adalah kezaliman yang besar.” (Qs. Luqman: 13). Seorang suami harus menanamkan aqidah yang kuat dalam hati anak-anaknya agar mereka tumbuh menjadi hamba Allah yang taat.
Anak-anak lebih mudah belajar dari apa yang mereka lihat dibandingkan hanya sekadar nasihat. Oleh karena itu, seorang ayah harus menjadi teladan dalam ibadah, akhlak, dan keseharian. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad). Seorang suami harus menunjukkan akhlak yang baik kepada istri dan anak-anaknya agar mereka tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan kebaikan.
Baca Juga: Cara Ampuh Buka Pintu Rezeki dan Sukses Sejati
Seorang ayah bertanggung jawab mengajarkan anak-anaknya membaca Al-Qur’an dan menanamkan kecintaan terhadapnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Selain itu, ayah harus membiasakan anak untuk melaksanakan shalat sejak dini sebagaimana perintah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam,
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun.” (HR. Abu Dawud).
Baca Juga: Adab di Atas Ilmu: Fondasi Keberkahan dalam Dakwah
Pendidikan akhlak juga sangat penting dalam Islam. Seorang ayah harus membiasakan anak-anaknya untuk berkata jujur, berbuat baik kepada sesama, dan menghormati orang tua. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat denganku pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi).
Seorang suami juga harus mendidik anak-anaknya agar memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Ramadhan: Saat Empati dan Kebersamaan Menyatu dalam Ibadah
Selain itu, seorang suami bertanggung jawab memberikan nafkah halal kepada anak-anaknya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
طَلَبُ الْحَلَالِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Mencari rezeki yang halal adalah kewajiban setiap Muslim.” (HR. Thabrani). Makanan yang halal dan berkah akan berpengaruh pada kepribadian dan akhlak anak-anak.
Melatih anak untuk berpikir dan mengambil keputusan sejak dini akan membuat mereka lebih mandiri dan bijaksana. Selain itu, pendidikan yang baik harus disertai dengan kelembutan dan kasih sayang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا
“Bukan dari golongan kami orang yang tidak menyayangi anak-anak kami.” (HR. Tirmidzi). Ayah juga harus memastikan anak-anaknya bergaul dengan lingkungan yang baik. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Baca Juga: Menjadi Dai yang Dirindukan: Merajut Dakwah dengan Akhlak dan Kasih Sayang
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang akan mengikuti agama sahabat dekatnya, maka perhatikanlah dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud).
Selain usaha lahiriah, doa seorang ayah sangat berpengaruh pada keberkahan hidup anak.
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي، رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Rabb kami, perkenankanlah doaku.” (Qs. Ibrahim: 40).
Mendidik anak adalah tanggung jawab besar seorang suami yang mencakup aspek aqidah, ibadah, akhlak, dan keterampilan hidup. Dengan pendidikan yang baik, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi shalih yang membawa keberkahan bagi keluarga dan umat.[]
Baca Juga: Kewajiban Berbakti kepada Orangtua
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 7 Rahasia Hidup Bertetangga dalam Islam