Tangisan Imaam Yakhsyallah Iringi Pelepasan 32 Relawan ke Gaza

Jakarta, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) KH. Yakhsyallah Mansur turut mendampingi 32 relawan di DKI Jakarta, Jumat (22/2), yang akan dilepaskan ke Gaza, Palestina, untuk menyelesaikan pembangunan lantai tambahan .

Pada kesempatan itu, yang mengenakan pakaian batik corak berwarna cokelat dan syal melingkar di atas pundaknya, terlihat menangis usai mendengarkan pidato pelepasan yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Saya menangis bukan karena saya sedih, tetapi saya menangis karena saya merasa bahagia setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Bapak Gubernur DKI Jakarta untuk mengingat jasa guru-guru kita,” katanya.

Setelah itu, Imaam Yakhsyallah mendoakan kebaikan untuk kaum Muslimin pada umumnya, dan para relawan yang berangkat ke Gaza, Palestina, khususnya agar selalu dimudahkan dalam setiap urusannya.

Dari total 32 relawan pembangunan RS Indonesia di Gaza, 28 relawan berasal dari Pondok Pesantren Islam Al-Fatah, sementara empat relawan dari MER-C. Sesuai rencana, mereka akan berada di Palestina selama 1,5 tahun.

RS Indonesia merupakan karya anak bangsa yang sepenuhnya dibangun dari donasi rakyat Indonesia. Terletak di Bayt Lahiya, sekitar 2,5 km dari perbatasan Israel, RS Indonesia menjadi pusat rujukan utama bagi masyarakat di wilayah Jalur Gaza bagian utara.

Berdiri di atas tanah wakaf seluas 1,6 hektar, bangunan RS Indonesia terdiri dari 2 lantai dan 1 lantai basement dengan kapasitas 100 tempat tidur, 4 kamar operasi, 10 bed ICU, Ruang Radiologi, Laboratorium, Bank Darah, IGD yang dilengkapi peralatan medis terbaik saat ini, sudah kewalahan menampung pasien yang datang berobat.

Kapasitas 100 tempat tidur yang dimiliki RS Indonesia sudah tidak mencukupi untuk memberikan perawatan kepada pasien yang membutuhkan, sehingga MER-C melakukan pembangunan dua lantai tambahan. Selama proses pembangunan, pelayanan di RS Indonesia akan beroperasi seperti biasanya.(L/R06/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)