SERING kali kita merasa bangga atas capaian hidup, seolah semua berkat kerja keras pribadi. Padahal, jika kita jujur, kita bukan siapa-siapa tanpa orang lain. Sehebat apa pun ilmu, setinggi apa pun jabatan, dan sebanyak apa pun harta, semua itu berdiri di atas jasa banyak pihak. Mulai dari doa orang tua, dukungan guru, kerja keras rekan, hingga doa tulus orang-orang yang bahkan mungkin tak kita kenal.
Coba sejenak kita renungkan. Bayi yang baru lahir, tanpa orang lain, ia tak akan pernah bisa bertahan hidup. Dari kecil hingga dewasa, kita tumbuh karena sentuhan kasih sayang orang tua, perhatian keluarga, dan uluran tangan orang-orang di sekitar. Jika sejak lahir saja kita sudah bergantung pada orang lain, bagaimana mungkin ketika dewasa kita merasa bisa berdiri sendiri?
Seberapa tinggi pun pendidikan yang kita tempuh, tak mungkin tercapai tanpa guru yang sabar mengajar, teman yang membantu belajar, dan orang tua yang mendukung biaya. Seberapa luas pun relasi yang kita bangun, tak akan berarti jika tidak ada orang lain yang mau membuka pintu. Kita harus sadar, kesuksesan tidak lahir dari diri kita semata, melainkan buah dari kerja sama banyak hati.
Masalah terbesar manusia hari ini adalah lupa diri. Kita sering merasa hebat lalu meremehkan peran orang lain. Padahal, tanpa tukang sapu jalanan, kita berjalan di jalan yang kotor. Tanpa petani, kita tak bisa makan nasi. Tanpa pekerja kecil yang kadang kita anggap remeh, hidup kita bisa terganggu. Bukankah ini bukti nyata bahwa kita hanyalah sebutir debu di antara miliaran manusia yang saling terhubung?
Baca Juga: Jamaah Umrah KBIH Al-Fatah Kunjungi Kota Badr, Kenang Perjuangan Rasulullah
Kesadaran ini seharusnya membuat kita rendah hati. Bukan malah melambungkan ego setinggi langit. Ego adalah penyakit yang menggerogoti jiwa, membuat kita buta terhadap jasa orang lain. Ketika ego berkembang liar, kita akan lupa bersyukur. Padahal, rasa syukur adalah kunci agar nikmat terus bertambah. Allah berfirman, “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).
Syukur tidak cukup hanya dengan ucapan “Alhamdulillah.” Syukur harus diwujudkan dengan sikap sadar diri. Dengan cara menghargai jasa orang lain, tidak sombong atas pencapaian, dan senantiasa ingat bahwa semua nikmat hanyalah titipan Allah. Bahkan doa orang tua yang kita kadang anggap sepele bisa menjadi pintu rezeki yang tidak pernah kita bayangkan.
Jangan pernah merasa bahwa gelar akademik atau prestasi adalah hasil murni jerih payah pribadi. Tanpa dosen, tanpa buku karya orang lain, tanpa fasilitas dari ribuan orang yang bekerja keras, mustahil kita bisa meraih itu semua. Maka, rasa syukur seharusnya bukan hanya kepada Allah, tapi juga kepada manusia yang menjadi jalan datangnya nikmat.
Kesadaran bahwa kita bukan siapa-siapa tanpa orang lain seharusnya membuat kita lebih mudah menundukkan hati. Tidak ada gunanya membanggakan diri, karena sehebat-hebatnya manusia, tetap saja suatu saat ia akan mati, dimandikan oleh orang lain, dishalatkan oleh orang lain, dan dikuburkan oleh orang lain. Maka, di manakah letak kehebatan itu jika pada akhirnya pun kita tetap bergantung pada sesama?
Baca Juga: Indonesia Tegaskan Kedaulatan Hukum Produk Halal di Tengah Perang Dagang Amerika
Mari kita lawan ego dengan kerendahan hati. Mari kita tumbuhkan rasa terima kasih kepada siapa pun yang pernah hadir dalam hidup kita. Mulai dari orang tua, guru, sahabat, hingga orang-orang kecil yang jasanya sering luput dari perhatian. Dengan begitu, hati kita akan lebih lapang, jiwa kita lebih damai, dan hidup kita lebih penuh berkah.
Ingatlah, semakin tinggi pohon menjulang, semakin ia butuh akar yang kuat. Dan akar itu adalah orang-orang yang menopang perjalanan kita. Tanpa mereka, kita bukan siapa-siapa. Maka, yuk sadar diri, banyak-banyaklah bersyukur, dan jangan biarkan ego berkembang liar. Karena orang besar yang sejati bukanlah yang berdiri sendiri, tapi yang mampu merendah diri sambil terus memberi arti.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program Akselerator Dukung Startup Halal & Etis Tembus Pasar Global