DAKWAH merupakan kewajiban setiap Muslim dalam menyampaikan kebenaran Islam kepada sesama. Namun, era modern menghadirkan tantangan yang lebih kompleks dibandingkan masa lalu. Globalisasi, kemajuan teknologi, perubahan sosial, dan sekularisasi menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan dakwah. Oleh karena itu, memahami tantangan dan peluang dakwah sangat penting agar ajaran Islam tetap relevan dan dapat diterima oleh masyarakat luas.
Salah satu tantangan besar dakwah saat ini adalah sekularisasi yang menggeser nilai-nilai agama dari kehidupan publik. Banyak individu yang lebih mengutamakan kehidupan duniawi daripada nilai-nilai spiritual. Liberalisasi pemikiran juga menyebabkan sebagian umat Islam menerima ide-ide yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti relativisme moral dan pluralisme agama yang ekstrem. Hal ini menuntut para dai untuk lebih bijaksana dalam menyampaikan dakwah agar tetap sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
Di era digital, informasi menyebar dengan sangat cepat, termasuk yang berkaitan dengan ajaran Islam. Namun, tidak semua informasi yang beredar itu benar dan valid. Banyak konten yang mengandung distorsi terhadap ajaran Islam, baik yang disengaja maupun tidak. Misinformasi ini dapat membingungkan umat Islam, terutama mereka yang tidak memiliki dasar ilmu agama yang kuat. Oleh karena itu, dai perlu menjadi sumber informasi yang kredibel dan berpegang teguh pada dalil-dalil syar’i.
Di berbagai belahan dunia, Islam sering kali dikaitkan dengan ekstremisme dan terorisme akibat propaganda negatif dari pihak-pihak tertentu. Islamofobia yang berkembang di masyarakat global menyebabkan sebagian orang enggan mendengarkan dakwah Islam. Para dai harus menghadapi tantangan ini dengan menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang membawa kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.
Baca Juga: Metode Dakwah Rasulullah: Hikmah dan Keteladanan
Gaya Hidup Hedonisme dan Materialisme
Kemajuan ekonomi dan globalisasi telah mendorong masyarakat untuk lebih fokus pada kesenangan duniawi dan kehidupan materialistik. Gaya hidup hedonisme membuat sebagian orang enggan menerima dakwah yang mengajak kepada kehidupan sederhana dan bertakwa. Para dai harus mampu menyampaikan pesan Islam dengan pendekatan yang membangun kesadaran akan hakikat kehidupan dunia yang fana serta pentingnya mempersiapkan kehidupan akhirat.
Perselisihan internal di antara umat Islam juga menjadi tantangan dalam dakwah. Perbedaan pemahaman dalam fiqih, akidah, dan manhaj sering kali menimbulkan perpecahan yang memperlemah dakwah Islam. Para dai harus berusaha membangun ukhuwah Islamiyah dengan mengedepankan sikap toleran terhadap perbedaan yang tidak menyangkut prinsip utama dalam Islam.
Di tengah berbagai tantangan, era modern juga menghadirkan peluang besar bagi dakwah. Salah satu peluang utama adalah pemanfaatan teknologi digital. Media sosial, website, dan platform video dapat digunakan untuk menyebarkan ajaran Islam secara luas dan efektif. Dengan strategi konten yang tepat, dakwah dapat menjangkau berbagai kalangan dengan lebih cepat dan efisien.
Baca Juga: Ahlul Qur’an, Generasi Cahaya di Tengah Kegelapan
Meskipun Islam menghadapi tantangan besar, banyak orang yang semakin tertarik untuk mempelajari Islam. Fenomena ini terjadi di berbagai belahan dunia, baik di negara mayoritas Muslim maupun di negara-negara Barat. Ketertarikan ini dapat dimanfaatkan oleh para dai untuk memperkenalkan Islam yang murni dan sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ.
Dakwah dalam Dunia Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana strategis dalam membentuk pola pikir umat Islam. Dengan semakin banyaknya lembaga pendidikan Islam yang berkembang, para dai memiliki peluang besar untuk menyebarkan ajaran Islam sejak usia dini. Kurikulum pendidikan yang berbasis Al-Qur’an dan Sunnah dapat membantu generasi muda memahami Islam dengan lebih baik dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Munculnya kesadaran akan pentingnya ekonomi syariah menjadi peluang besar dalam dakwah Islam. Sistem keuangan berbasis syariah, seperti bank Islam, zakat produktif, dan koperasi syariah, dapat menjadi sarana untuk memperkuat ekonomi umat dan menunjukkan keunggulan sistem Islam dalam mengatur kehidupan. Dengan pendekatan ini, dakwah Islam tidak hanya berbentuk ceramah, tetapi juga dalam bentuk solusi nyata bagi permasalahan ekonomi umat.
Baca Juga: 8 Tim Lolos ke Perempat Final Liga Champions 2025: Siapa Akan Berjaya?
Dakwah tidak hanya bisa dilakukan secara individu, tetapi juga dalam bentuk komunitas. Munculnya berbagai komunitas Muslim yang aktif dalam berbagai bidang, seperti kajian Islam, komunitas hijrah, dan gerakan sosial Islami, membuka peluang besar bagi penyebaran dakwah. Melalui pendekatan komunitas, dakwah menjadi lebih efektif karena dilakukan secara langsung dalam kehidupan sosial masyarakat.
Sinergi antara ulama dan kaum profesional Muslim dapat memperkuat dakwah Islam di berbagai bidang. Para ulama dapat memberikan bimbingan keilmuan, sementara para profesional Muslim dapat menerapkan nilai-nilai Islam dalam dunia kerja, politik, dan teknologi. Dengan kolaborasi ini, dakwah Islam dapat menyentuh berbagai aspek kehidupan secara lebih luas dan mendalam.
Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada, diperlukan strategi dakwah yang efektif. Dai harus memahami kondisi masyarakat, menggunakan pendekatan yang hikmah, dan memanfaatkan teknologi dengan bijak. Selain itu, dakwah harus dilakukan dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan mengikuti metode yang diajarkan Rasulullah ﷺ, yaitu dengan keteladanan dan kasih sayang.
Dakwah bukan hanya tanggung jawab para ulama dan ustaz, tetapi merupakan kewajiban setiap Muslim. Setiap individu dapat berkontribusi dalam dakwah sesuai dengan kapasitasnya. Dengan memahami tantangan dan peluang yang ada, serta menerapkan strategi yang tepat, dakwah Islam di era modern dapat berkembang dengan lebih baik dan memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia. Semoga Allah Ta’ala memberikan kekuatan dan petunjuk kepada para dai dalam menegakkan agama-Nya. Aamiin.[]
Baca Juga: Safari Ramadhan Bupati Paramitha, Merajut Kebersamaan dan Menebar Kasih di Bumi Brebes
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 12 Keutamaan Membaca Al-Qur’an