Jakarta, MINA – Tap MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) resmi dicabut. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, keputusan tak berlakunya lagi TAP MPR tersebut didukung oleh seluruh fraksi di MPR.
MPR juga mendorong mantan Presiden RI seperti Sukarno, Soeharto, hingga Gus Dur diberi penghargaan yang layak sesuai undang-undang.
Bambang Soesatyo menegaskan, Gus Dur merupakan sosok pemimpin bangsa yang inspiratif, visioner, dan humoris.
“Sebagai tokoh bangsa, Gus Dur menjadikan humor sebagai kritik yang menohok, akan terasa pahit bagi yang disasar. Tapi relevan bagi masyarakat yang terwakili aspirasinya,” kata Bamsoet saat bersilaturahmi dengan Keluarga Gus Dur, Sinta Nuriyah hingga Yenny Wahid, Ahad (29/9).
Baca Juga: Akibat Cuaca Buruk Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni Terhambat
Surat penegasan tak berlakunya lagi TAP MPR tentang Gus Dur itu, Bambang berharap MPR bisa mendorong pemerintah berikutnya agar presiden yang dijuluki Bapak Pluralisme itu bisa mendapat penghargaan.
Dalam kesempatan ini, Keluarga Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah hingga Yenny Wahid turut hadir. Acara digelar di ruang delegasi, Gedung Nusantara V MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Hadir pula dalam acara ini mantan Menko Polhukam RI Mahfud MD hingga mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie. Terlihat jajaran MPR seperti Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Jazilul Fawaid, Hidayat Nur Wahid, dan Fadel Muhammad.
Jajaran pimpinan MPR ini terlihat menyalami Sinta Nuriyah. Sejumlah pengurus DPP PKB seperti Hasanuddin Wahid (Cak Udin) hingga Faisol Riza juga turut hadir.
Baca Juga: Ketua PWI Jabar Ingatkan Pentingnya Solidaritas Sesama Anggota
Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan nama Gus Dur adalah seorang ulama ekaligus politikus Indonesia yang menjabat sebagai presiden Indonesia ke-4. Ia diangkat sejak pemilu tahun 1999 hingga pemakzulannya pada tahun 2001 silam.
Gus Dur adalah putra dari KH Wahid Hasyim, dan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy’ari.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Diskominfo: Butuh Bantuan Pers untuk Berantas Hoaks di Medsos