SHALAT Tarawih merupakan salah satu ibadah shalat sunnah yang hanya terdapat di bulan Ramadhan, ataupun yang dikenal dengan bulan Sayyid al-Syuhur (penghulu dari semua bulan).
Shalat sunah tersebut memiliki berbagai fadhilah (keutamaan) yang tidak bisa diperoleh di bulan lainnya. Salah satu di antara fadhilahnya adalah seseorang yang melaksanakan Shalat Tarawih pada malam keenam Ramadhan akan mendapatkan pahala setara dengan pahala orang yang bertawaf di Baitul Makmur.
Di Aceh, khususnya di ibu kotanya, Banda Aceh, Shalat Tarawih dilaksanakan setelah Shalat Isya. Selama waktu tarawih, pusat perbelanjaan dan aktivitas di tempat umum dianjurkan untuk tutup sementara. Seluruh umat Islam di ibu kota provinsi syari’at tersebut diajak untuk melaksanakan Shalat Tarawih di masjid atau mushalla terdekat.
Terkait jumlah rakaat, masjid dan mushalla di Banda Aceh umumnya melaksanakan Shalat Tarawih sebanyak 8 atau 20 rakaat. Namun, jumlah rakaat ini bersifat opsional, sehingga jamaah bebas memilih antara 8 atau 20 rakaat sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Baca Juga: Pulang
Selain itu, di antara banyaknya masjid dan mushalla di Banda Aceh, terdapat satu mushalla yang menjadi sorotan dan cukup diminati oleh masyarakat, yaitu Mushalla As-Sajidin, ataupun yang juga dikenal Masjid Bulog. Masjid ini terletak di kompleks kantor Bulog Banda Aceh, tepatnya di Jalan Tgk Daud Beureueh.
Daya tarik utama Mushalla As-Sajidin adalah durasi Shalat Tarawih yang relatif singkat dibandingkan dengan masjid dan mushalla lainnya. Hal tersebut dikarenakan imam di mushalla tersebut hanya membaca secuil ayat dari surah-surah pendek dalam setiap rakaatnya.
Rangkaian Shalat Tarawih di mushalla ini, termasuk witir, berlangsung hanya sekitar 45 menit saja, dengan pelaksanaan Shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat.
Pada Rabu (05/03/2025) malam, Imam di Mushalla As-Sajidin membaca surah Al-Waqiah dalam Shalat Tarawih, dengan hanya membacakan 2–3 ayat dalam setiap rakaatnya.
Baca Juga: Ramadhan dan Rindu: Sebuah Perjalanan yang Menyayat Hati
Sementara itu, dalam shalat witir yang terdiri dari tiga rakaat sekali salam, imam membacakan surah Al-Ikhlas dan An-Nas. Setiap rakaat dalam shalat witir pun imam membaca 2-3 ayat saja.
Kecepatan pelaksanaan Shalat Tarawih di Mushalla As-Sajidin menjadikannya sebagai pilihan bagi beberapa kalangan masyarakat di kota Serambi Mekkah tersebut, baik muda maupun tua.
Muhammad Satria, salah satu jamaah Mushalla As-Sajidin, mengungkapkan bahwa ia memilih mushalla ini karena durasi shalat yang lebih singkat dibandingkan masjid lainnya.
“Saya memilih shalat di Masjid Bulog karena di sini shalatnya lebih cepat, dan di sisi lain, tempatnya juga nyaman. Ada AC, dan sajadah empuk,” ujar Satria.
Baca Juga: Ramadhan Di Desaku, Inspiratif dan Penuh Makna
Di sisi yang sama, antusias masyarakat untuk shalat di Mushalla As-Sajidin juga terlihat dari jumlah jamaah yang membludak hingga ke halaman belakang mushalla. Bahkan, area parkir jamaah memenuhi sebagian Jalan Tgk Daud Beureueh hingga sepanjang 100 meter
Meskipun Shalat Tarawih di Mushalla As-Sajidin sering dinyatakan seperti “Kilat”, namun perlu dicatat, tidak ada kesan terburu-buru dalam pelaksanaannya. Ibadah tetap dilakukan dengan ritme yang teratur dan penuh kekhusyukan.[Agamna Azka dan Rayhan Reza]
Baca Juga: Ramadhan Tanpa Abi dan Ummi