Khartoum, 17 Rajab 1438/14 April 2017 (MINA) – Sebagai upaya mempromosikan kebudayaan dan seni di kancah internasional, KBRI Khartoum menampilkan tarian tradisional dari berbagai daerah Indonesia untuk masyarakat Sudan dalam kegiatan Malam Budaya Indonesia 2017 di Royal Pound Hall, Kota Khartoum.
Sebagai pertukaran, Sudan juga menampilkan tarian tradisional mereka seperti Arda, Mardom, Dilib, Kirang, Ana Sudani. Tarian ini, menurut Dafa Alla Elhaq Ali, Ketua Group Seni & Budaya Camirata Sudan, merupakan salah satu dari kurang lebih seribu tarian yang negaranya miliki.
KBRI memboyong langsung sanggar budaya dan seni Svadara dari Jakarta serta pasukan perdamaian ke-9 (FPU 9) yang bertugas di Darfur untuk ikut tampil dalam memeriahkan dan menyukseskan kegiatan yang diadakan selama dua hari tersebut, lapor Koresponden MINA di Sudan, Sidik Mustaqim, Jumat (14/4) siang waktu Jakarta.
Tarian tradisional Indonesia yang ditampilkan antara lain, Tari Kerok, Ronggeng Nyentrik, Mambri, Tifa, Enggang, Randai Piring, Tari Mak Inang Pulau Kampai, dan Poco-Poco.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Kegiatan diselenggarakan bekerjasama dengan lembaga Persahabatan Internasional Sudan dan Lembaga Asosiasi Persahabatan Sudan-Indonesia.
Pada malam pembukaan, turut hadir perwakilan kantor kepresidenan Sudan, kalangan diplomatik mulai dari perwakilan Kemenlu Sudan, serta para duta besar negara asing di Sudan.
Selain itu, kalangan pengusaha nasional Sudan, keluarga besar Syekh Ahmad As-Surkati, dan para WNI di Sudan juga hadir memeriahkan kegiatan.
Malam Budaya Indonesia 2017 tersebut dibagi menjadi dua kegiatan, diantaranya malam pembukaan yang menampilkan beragam tarian dari dua negara dan hari kedua menampilkan kegiatan serupa di Taman Hijau (Green Yard) kota Khartoum, dimana acara ini terbuka untuk umum dan masyarakat Sudan.((L/K02/RE1)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa