Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban Sesuai Syariat, Ini Panduan Lengkapnya

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 55 detik yang lalu

55 detik yang lalu

0 Views

Kegiatan pemotongan hewan qurban Forum Dakwah Perbatasan (FDP) Aceh (Foto: FDP)

QURBAN adalah salah satu ibadah yang sangat mulia dan penuh makna dalam Islam. Ibadah ini tidak hanya menjadi simbol ketakwaan dan kepatuhan kita kepada Allah ﷻ, tetapi juga menjadi sarana berbagi dengan sesama yang membutuhkan.

Saat kita menyembelih hewan qurban, bukan sekadar memotong hewan saja, melainkan sebagai pelaksanaan sunnah yang dilakukan sejak Nabi Ibrahim ﷻ yang penuh pengorbanan dan keikhlasan.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui tata cara penyembelihan hewan qurban yang benar sesuai syariat agar ibadah ini diterima oleh Allah ﷻ dan membawa keberkahan.

Ketentuan Hewan Qurban

Sebelum menyembelih, ada beberapa ketentuan mengenai hewan yang boleh dijadikan qurban: Hewan qurban harus dari jenis ternak yang disyariatkan, yaitu unta, sapi, kambing, atau domba, hewan harus dalam keadaan sehat, tidak cacat yang mengurangi nilai jualnya, seperti pincang, buta, sakit parah, atau kurus kering dan – menurut madzhab Syafi’i – hewan minimal sudah berumur tertentu, contohnya kambing minimal 1 tahun, sapi minimal 2 tahun, unta minimal 5 tahun.

Baca Juga: Doa untuk Orang Haji dan Umroh Agar Mendapat Haji Mabrur

Rasulullah ﷺ bersabda:

(رواه البخاري ومسلم) “لا يقبل الله صدقةً من دَسِسٍ”

“Tidak diterima shadaqah kecuali dari hewan yang baik.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)


Tata Cara Penyembelihan yang Benar

Baca Juga: Silaturahim vs Silaturahmi: Apa Bedanya Menurut Syariat?

Persiapan Alat dan Tempat

Gunakan pisau yang tajam agar proses penyembelihan cepat dan mengurangi rasa sakit pada hewan dan tempat penyembelihan harus bersih dan layak untuk menjaga kebersihan dan kehormatan hewan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

(رواه مسلم) “إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ، وَأَحَبُّ الْحُسْنِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ تَحِدُّوا السِّكِّينَ وَأَنْ تَرْحَمُوا الذَّبِيحَةَ”

“Sesungguhnya Allah menyukai jika salah seorang dari kalian menyembelih, hendaklah ia menyembelih dengan baik, dan hendaklah ia mengasah pisau serta menenangkan hewan yang disembelih.” (HR Muslim)

Baca Juga: Keutamaan Haji: Pahala dan Kedudukan Mulia di Sisi Allah

Orang yang Menyembelih

Orang yang menyembelih harus beragama Islam, berakal sehat dan bukan orang fasik. Adapun ketika melakukan penyembelihan, dianjurkan bagi orang yang menyembelih untuk membaca basmalah dan mengucapkan niat, agar penyembelihan menjadi ibadah.

Allah ﷻ berfirman:

“فَكُلُواْ مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِن كُنتُم بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ”

“Maka makanlah dari (binatang-binatang) itu yang disebut nama Allah atasnya, jika kamu benar-benar beriman kepada ayat-ayat Allah.” (QS. Al-An’am: 118)

Baca Juga: Panduan Haji, Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan?

Adapun lafadz ketika menyhembelih, dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dalam sabdanya:

(رواه أبو داود والترمذي) “بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُ أَكْبَرُ”

“Bismillah, Allahu Akbar,” maka ucapkanlah itu saat menyembelih.

Cara Menyembelih

Penyembelihan dilakukan dengan memotong tiga urat penting sekaligus: kerongkongan (trakea), esofagus, dan dua pembuluh darah utama leher (arteri karotis), agar hewan cepat mati dan darah keluar maksimal.

Baca Juga: Urgensi Jihad Ma’rifi dalam Pembebasan Masjidil Aqsa

Hindari menyembelih hewan dengan cara menyayat tubuh tanpa memotong urat tersebut karena tidak sah menurut syariat dan jangan memotong leher hewan yang sedang berbaring terlentang, karena tidak dianjurkan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

(رواه مسلم) “إِذَا ذَبَحَ أَحَدُكُمْ فَلْيُحْسِنْ الذَّبْحَ وَلْيُسْرِعْ”

“Apabila salah seorang di antara kalian menyembelih, hendaklah ia menyembelih dengan tajam dan cepat agar mengurangi penderitaan hewan.” (HR Muslim)

Baca Juga: Pemuda dan Tanggung Jawab Pembebasan Al-Aqsa

Niat dan Doa dalam Penyembelihan Qurban

Niat adalah syarat sahnya ibadah, termasuk penyembelihan qurban. Niat dilakukan di hati sebelum memotong hewan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

(رواه البخاري ومسلم) “إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ”

Baca Juga: Zionis Pencipta Doktrin Antisemitisme

“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Etika dan Hikmah di Balik Penyembelihan Qurban

Rasulullah ﷺ bersabda:

(رواه مسلم) “إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا القِتْلَةَ”

“Sesungguhnya Allah telah menetapkan ihsan (berbuat baik) dalam segala sesuatu. Maka jika kamu membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik.” (HR Muslim)

Baca Juga: Kehidupan Berjama’ah Berimamah, Kunci Optimalisasi Pengamalan Syariat Islam

Penyembelihan hewan qurban bukan sekadar ritual fisik, tetapi merupakan ibadah yang mendalam maknanya, mencerminkan keikhlasan, ketakwaan, dan kepedulian sosial kita sebagai hamba Allah ﷻ.

Dengan mengikuti tata cara syariat yang benar, kita memastikan bahwa setiap tetes darah yang mengalir adalah bentuk pengorbanan yang diridhai Allah dan menjadi jalan menuju keberkahan dunia dan akhirat.

Semoga Allah ﷻ menerima qurban kita, menyucikan hati dan jiwa, serta menjadikan kita termasuk orang-orang yang selalu bersyukur dan berbuat baik. Aamiin.

Qurban adalah cermin keimanan dan kasih sayang, maka sucikan niat, sempurnakan syariat, raih ridha Ilahi. []

Baca Juga: Menelusuri Hadis-Hadis Akhir Zaman, Suriah, Dajjal, dan Al-Aqsa

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda