Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tausiyah Imaam: Mempersiapkan Kematian

Widi Kusnadi - Selasa, 5 Juni 2018 - 09:48 WIB

Selasa, 5 Juni 2018 - 09:48 WIB

8 Views

Cileungsi, Kab. Bogor, MINA – Kematian pasti dialami oleh semua mahkluk, tidak terkecuali manusia. Sebagai insan yang mau menggunakan akalnya, tentu kita harus mempersiapkan kematian sebaik-baiknya agar tidak menjadi penyesalan di akhirat nanti.

Hal itu disampaikan Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur dalam tausiyah subuh di masjid At-Taqwa, pondok pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Selasa saat menjelaskan Al-Quran surah Az-Zumar [39] ayat 42. (5/6)

Lebih lanjut, Imaam menyampaikan, kematian adalah sebuah kepastian, namun tidak sedikit manusia yang justru melalaikannya. Bahkan ia terlena dan sibuk dengan kehidupan dunia yang sementara dan pasti akan ditinggalkannya.

Kematian yang dialami manusia setiap harinya adalah tidur. “Saat manusia tidur, Allah subhanahu wa taala (SWT) menggenggam (menahan) ruhnya hingga Allah berkendak untuk mengembalikannya lagi. Maka, Baginda Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa salam (SAW) dalam sunnah hariannya dalam rangka mempersiapkan kematian, beliau selalu wudhu, shalat membaca Al-Quran dan tidur miring ke kanan menghadap kiblat dalam tidurnya,”jelasnya.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Demikian juga halnya ketika azan sudah berkumandang. Beliau bangun dan menegakkan qiyamul lail (shalat malam). Itulah tradisi dan kebiasaan Nabi dan orang-orang sholeh dalam kehidupan mereka.

“Maka, jika seseorang hidupnya ingin mendapat keberkahan dan kenikmatan, tirulah tradisi dan kebiasaan Baginda Nabi dan orang-orang sholih, yaitu shalat malam,” jelasnya.

Sesungguhnya, manusia itu akan diwafatkan sesuai dengan kebiasaannya. Jika seseorang sering berbuat maksiat, jarang ibadah, melupakan kodratnya sebagai hamba Allah, makai a akan diambil nyawanya ketika melakukan maksiat.

“Sudah terlalu banyak kejadian, peristiwa, musibah berupa kematian yang menimpa seseorang ketika ia sedang melakukan kemaksiatan, mati saat judi, mencuri, bahkan ada yang mati saat masih berzina di lokalisasi. Ini sangat memalukan bagi keluarganya dan ia celaka dunia akhirat,” jelasnya.

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

“Namun ada juga yang meninggal saat sedang baca Al-Quran, sedang azan, bahkan saat sujud dalam shalatnya. InsyaAllah mereka meninggal dalam husnul khatimah dan ia akan mendapat kenikmatan di alam kubur dan akhiratnya,” demikian Imaam mencontohkan.

“Oleh karenanya, marilah kita membiasakan diri dalam amal kebaikan dan kita berdoa seoga Allah mengambil nyawa kita saat kita sedang mengingat-Nya,” tutupnya.  (L/P2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Tausiyah
Feature
Indonesia
Kolom
Kolom