Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tebar Tuai

Bahron Ansori Editor : Arif R - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

Siapa menebar, dia akan menuai (foto: ig)

Konsep “tebar tuai” merupakan prinsip universal yang mencerminkan hukum kausalitas: apa yang ditanam seseorang akan ia panen di kemudian hari. Dalam Islam, prinsip ini sangat ditekankan dalam Al-Qur’an dan hadis. Allah mengajarkan bahwa setiap amal manusia, baik atau buruk, akan menghasilkan konsekuensi yang setimpal. Kajian ini mencoba menguraikan konsep tebar tuai dari perspektif ilmiah dan ajaran Islam.

Al-Qur’an menegaskan bahwa setiap perbuatan akan mendatangkan balasan. Dalam Surah Az-Zalzalah (99:7-8), Allah berfirman,

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ۝ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.”

Ayat ini menunjukkan bahwa setiap tindakan, sekecil apa pun, memiliki dampak yang tak terelakkan.

Baca Juga: LPPOM Beri Tanggapan soal Perubahan Wajib Halal bagi UMK dan Produk Impor

Dalam dunia ilmiah, prinsip ini dapat dilihat melalui hukum aksi dan reaksi dalam fisika, atau hukum sebab akibat dalam biologi dan sosial. Misalnya, seseorang yang menjaga keseimbangan ekosistem dengan menanam pohon akan menuai manfaat lingkungan yang lebih baik. Sebaliknya, perusakan alam menghasilkan bencana ekologis seperti banjir atau kekeringan.

Islam menganjurkan untuk menebar kebaikan dalam kehidupan. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pelakunya.” (HR. Muslim). Hadis ini menekankan pentingnya menanam amal baik yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.

Ketika individu atau masyarakat konsisten menebarkan kebaikan, dampak sosial yang positif akan terlihat. Misalnya, budaya gotong royong di Indonesia mencerminkan nilai saling membantu yang mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Jangan Mengeluh

Sebaliknya, menebar keburukan akan menghasilkan kerusakan. Dalam Surah Ar-Rum (30:41), Allah berfirman,

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa keburukan yang ditebar manusia akan kembali sebagai kerugian yang besar.

Penelitian psikologi menunjukkan bahwa individu yang sering melakukan kebaikan mengalami peningkatan kesejahteraan emosional dan kesehatan mental. Hal ini sejalan dengan konsep Islam tentang keberkahan hidup dari amal saleh.

Islam mengajarkan bahwa dunia adalah ladang untuk menanam kebaikan demi kehidupan akhirat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Baca Juga: Networking dalam Ajaran Islam

الدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الآخِرَةِ

“Dunia adalah ladang untuk akhirat.” Prinsip ini mengingatkan umat Islam untuk menggunakan waktu di dunia dengan menebar kebaikan sebagai bekal di akhirat.

Pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk individu yang menebar kebaikan. Institusi pendidikan dapat menjadi medium untuk menanamkan nilai-nilai moral, sehingga peserta didik memahami pentingnya menjaga harmoni dalam kehidupan.

Konsep tebar tuai menunjukkan bahwa manusia memiliki pilihan untuk menentukan arah hidupnya. Menebar kebaikan adalah investasi jangka panjang, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Sebaliknya, menebar keburukan hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Prinsip tebar tuai adalah pesan universal yang relevan dalam segala aspek kehidupan. Islam menegaskan bahwa setiap perbuatan memiliki balasan yang setimpal, mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam bertindak. Dengan memahami konsep ini, manusia diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menebarkan manfaat bagi sesama.[]

Baca Juga: Komunikasi

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Halawa Bumbu Pelezat Serbaguna: Kelezatan Alami, Halal, dan Thayyib untuk Masakan Anda!

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur