Tel Aviv, MINA – Militer Israel mengumumkan rencana untuk merekrut 12.000 tentara tambahan, termasuk 7.000 untuk unit tempur, seiring meningkatnya ketegangan dengan Hezbollah di sepanjang perbatasan Lebanon.
Langkah ini diambil ketika pasukan Israel mengintensifkan serangan udara dan artileri di Lebanon selatan, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas dengan kelompok tersebut. Middle East Monitor melaporkan.
Pada Sabtu (8/11), lembaga penyiaran publik Israel, Kan, melaporkan bahwa para pejabat Israel memperingatkan Amerika Serikat bahwa Hezbollah sedang menyusun kembali kekuatan dan mengeluarkan pesan kepada tentara Lebanon, dan Israel akan melanjutkan operasinya dengan paksa kecuali Beirut bertindak untuk mengekang aktivitas kelompok tersebut.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz menuduh Hezbollah “bermain api” dan mengkritik Presiden Lebanon karena “menunda-nunda pelucutan senjata kelompok tersebut.”
Baca Juga: New Delhi Tertutup Kabut Beracun, Warga: Kami Sulit Bernafas
“Pemerintah Lebanon harus memenuhi kewajibannya untuk melucuti senjata Hezbollah dan mengusirnya dari Lebanon selatan. Kami tidak akan membiarkan penduduk di Israel utara hidup dalam ancaman,” kata Katz. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kapal Migran Rohingya Tenggelam di Lepas Pantai Malaysia, Ratusan Orang Hilang
















Mina Indonesia
Mina Arabic