Riau, MINA – Tim TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) kembali membasahi wilayah Riau sekitarnya. Operasi TMC yang ketiga kalinya untuk tahun ini dimulai sejak 24 Juli lalu dan hingga saat ini mampu menghasilkan 2,2 juta meter kubik air.
Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBMTC-BPPT) Tri Handoko Seto menjelaskan, operasi TMC ini merupakan ketiga kalinya untuk pencegahan Karhutla di Riau, yang dilaksanakan bertahap sejak awal tahun.
“Strategi pencegahan karhutla seperti ini sangat efektif sehingga tidak perlu menunggu terjadi kebakaran yang meluas dan sangat sulit bahkan nyaris tidak mungkin dipadamkan,” ujar Tri di Jakarta, Senin (27/7) di sela pendidikan Lemhannas.
Menurunya, berdasarkan historis fluktuatif jumlah titik hotspot di wilayah Riau cenderung meningkat pada Maret dan periode puncak pada Agustus hingga September.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
”Jadi bulan Juli tepat dilaksanakan operasi kembali,” ujar Tri.
Sementara Plh Kepala BBTMC Sutrisno, mengatakan, timnya telah memperoleh data ketinggian air tanah di lahan gambut.
“Berdasarkan instumentasi pemantauan Badan Restorasi Gambut lebih dari 70 persen menunjukkan nilai rawan atau bahaya. Kondisi ini sudah terjadi sejak awal bulan Juli. Untuk itu perlu dilaksanakan upaya pembasahan kembali, salah satunya dengan teknologi modifikasi cuaca, agar ketinggian air tanah di lahan gambut dapat naik kembali,“ jelasnya.
Sutrisno yang juga menjabat Koordinator Bidang Pelayanan Teknologi BBTMC mengatakan operasi TMC Riau diaktifkan kembali atas arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana selaku pemegang pendanaan kegiatan ini.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Penerbangan pertama operasi pencegahan Karhutla di Riau dimulai pada Jum’at 24 Juli lalu diperkuat pesawat CASA 212 no registrasi A-2107 milik TNI-AU. Posko TMC dipusatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru Riau dengan tim yang terdiri dari flight scientist BBTMC dan tim TNI AU.
“Setiap hari terjadi hujan dan hingga kemarin total volume hujan capai 2,2 juta meter kubik,” ujar Halda Aditya Belgaman, koordinator Lapangan TMC-BBTMC Posko Riau.
Seperti diketahui, BBTMC- BPPT mulai terjunkan tim untuk melaksanakan siaga darurat karhutla di Riau melalui operasi TMC sejak pertengahan Maret lalu. Operasi TMC kedua dilaksanakan pada pertengahan Mei 2020.
Selain Provinsi Riau, BBTMC juga tengah siapkan operasi siaga darurat Karhutla di Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. (L/R1/RI-1)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia