Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi Pupuk Indonesia Dapat Hak Paten dari AS

sajadi - Selasa, 7 Juli 2020 - 04:28 WIB

Selasa, 7 Juli 2020 - 04:28 WIB

6 Views

Pupuk Batu Bara (foto istimewa)

Chicago, MINA – Pengusaha asal Indonesia, R. Umar Hasan Saputra berhasil mendapatkan satu-satunya hak paten dari United Sates Patent and Trademark Office (USPTO) untuk teknologi produksi pupuk berbahan dasar batu bara.

Dengan penerbitan hak paten tersebut, selain dapat memasuki pasar industri pertanian di AS, juga membuka peluang investasi berupa pendirian pabrik serta memperlancar pemasaran produk pupuk tersebut di tingkat global.

Penerbitan hak paten tersebut berarti pupuk batu bara dengan merek dagang Glogens Organic Micro-Carbon Fertilizer nantinya selain dapat memasuki pasar industri pertanian di AS, yang saat ini merupakan pasar terbesar di dunia, juga dapat membuka peluang investasi berupa pendirian pabrik serta memperlancar pemasaran produk pupuk tersebut di tingkat global.

Menurut Umar, paten atas teknologi yang diraihnya memiliki beberapa keunggulan, antara lain: pupuk tersebut dihasilkan dari bahan dasar batu bara berkalori rendah yang banyak terdapat di berbagai negara.

Baca Juga: Menag RI Buka BAZNAS International Forum untuk Palestina

Pupuk tersebut bersifat organik dan juga eco-friendly karena dapat memperbaiki kondisi tanah serta dapat diproduksi secara lebih cepat dan masif sehingga lebih ekonomis dibandingkan dengan pupuk kimia,” kata Umar seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Senin (6/7).

Umar juga menjelaskan, pupuk tersebut merupakan hasil pengembangan selama 11 tahun dengan melalui serangkaian ujicoba dan telah digunakan berbagai kelompok petani di dalam negeri.

“Hasilnya, pupuk tersebut mampu meningkatkan produktifitas hasil panen secara signifikan pada berbagai jenis tanaman pertanian. Selain itu juga berbiaya produksi lebih rendah serta mampu menurunkan penggunaan pestisida sehingga meminimalisir efek samping bagi tanaman maupun tanah,” lanjutnya.

Sebagai langkah tindak lanjut setelah diterbitkannya paten, merek dagang Glogens Organic Micro-Carbon Fertilizer akan memproses pengajuan perizinan dan lisensi ke pihak otoritas terkait di AS, sebelum masuk ke tahap upaya pemasaran secara lebih luas.

Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina

Untuk mendukung upaya tersebut, Glogens juga telah menyiapkan lahan di California untuk uji coba pupuk batu bara bagi tanaman padi, serta sedang menyiapkan lahan tambahan di Indiana untuk jenis tanaman jagung.

Konsul Jenderal RI (KJRI) di Chicago, Meri Binsar Simorangkir menyatakan, pihaknya dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) bersama perwakilan RI di AS lainnya akan membantu proses pengajuan sertifikasi standarisasi ke lembaga-lembaga terkait di AS, juga dalam hal upaya-upaya promosi dan pemasaran bekerjasama dengan pihak-pihak terkait di wilayah Midwest.

Wilayah tersebut dikenal sebagai salah satu pusat produksi pertanian dan perkebunan utama di AS, seperti kedelai, jagung dan gandum, sehingga Midwest AS merupakan salah satu kawasan yang sangat potensial untuk pemasaran pupuk Futura nantinya.

Perusahaan milik Umar juga telah menjalin kerjasama dengan Zimbabwe melalui penandatanganan perjanjian disediakannya lahan bagi uji coba penggunaan pupuk tersebut di Zimbabwe.

Baca Juga: Market Day Festival Baitul Maqdis Meriahkan BSP 2024 di Samarinda

Setelah nantinya dilakukan pemasaran pupuk di Zimbabwe selama 1-2 tahun, pupuk batu bara tersebut menurut rencana akan diperkenalkan ke berbagai negara Afrika lainnya, termasuk Kenya, Zambia, Namibia dan Ghana.

Ke depannya, diharapkan pemasaran pupuk berbasis dasar batu bara hasil karya putra bangsa ini juga dapat memasuki pasar benua lainnya seperti Eropa, Asia dan Australia. (R/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jama’ah Muslimin Kutuk Keras Tentara Zionis Kencingi Al-Qur’an

Rekomendasi untuk Anda

Ilustrasi pupuk Subsidi (foto: Dinas Pertanian Gayo Lues)
Indonesia
Indonesia