Bekasi, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur mengatakan, gerakan long march yang diinisiasi oleh komunitas Muslimin di Indonesia dalam rangka pembebasan Masjid Al-Aqsa mendapatkan apresiasi tinggi dari rakyat Palestina.
“Para tokoh perjuangan Palestina, baik di Gaza maupun di wilayah lain, memberi apresiasi tinggi kepada model perjuangan yang dilakukan kaum Muslimin Indonesia, Long March. Ini merupakan hal baru yang belum terpikir sebelumnya,” katanya pada telaah buku ‘Al-Aqsa Tanggung Jawab Kaum Muslimin’ di Masjid Baitul Muttaqien, Bekasi, Jumat (29/4).
Long march cinta Al-Aqsa merupakan aksi yang dilakukan oleh kaum Muslimin Indonesia berupa berjalan di malam hari dengan semangat meniti perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad. Program aksi tersebut dicetuskan dalam misi “Ghazwah Fathul Aqsa” oleh Imaam Muhyiddin Hamidy pada 2006 silam. Hingga saat ini, program aksi tersebut terus diselenggarakan di beberapa daerah di Indonesia.
Menurut tokoh Palestina, Syaikh Prof Mahmud Hasyim Anbar, aksi tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya. Tetapi hal itu menjadi inspirasi tersendiri bagi rakyat Palestina yang selama ini berjuang di garda terdepan dalam mempertahankan Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
Mahmoud menyatakan, rakyat Gaza ingin meniru model aksi long march tersebut. Namun hingga beberapa kali dicoba belum mampu mewujudkannya.
Dalam acara tersebut, redaktur MINA, Widi Kusnadi berkesempatan memberikan pandangan sebagai pembaca dari sudut pandang jurnalistik. Menurutnya, buku ini ditulis oleh para penulis yang memiliki syahadah sebagai duta Al-Quds internasional dari Imaam dan khatib Masjidil Aqsa, Syaikh Mahmud Syiam. (L/P2/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi