Lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) menyelenggarakan telaah Buku Bumi Palestina Milik Bangsa Palestina di Aula Munif Chatib Sekolah Insan Mandiri Cibubur, Jl Masjid Silaturahim Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jabar, Ahad (22/9).
Telaah buku menghadirkan Imaam Yakhsyallah Mansur dan Ali Farkhan Tsani, keduanya sebagai penulis buku tersebut, dalam rangkaian Tasyakur 16 tahun AWG bertemakan “Aktualisasi Nilai-nilai Perjuangan dan Persatuan dalam Upaya Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
Dalam pemaparannya, Imaam Yakhsyallah Mansur mengatakan, Zionis tengah berusaha menghilangkan Palestina dari peta dunia, maka perlu literasi yang kuat untuk menghadang dan menantang narasi tersebut.
“Maka terbitlah buku ini dengan sampul depan peta Palestina, sebagai penekanan bahwa bumi Palestina adalah milik bangsa Palestina, bukan milik bangsa Yahudi apalagi Zionis yang datang menjajah dan menduduki wilayah tersebut,” ujar Imaam Yakhsyallah Mansur, yang juga Pembina AWG.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia
Adapun Masjid Al-Aqsa yang berada di Palestina adalah milik umat Islam, maka menjadi tanggung jawab umat Islam untuk membebaskannya dari cengkeraman Zionis, lanjutnya.
Sementara itu, Ali Farkhan Tsani menekankan pentingnya literasi tentang Al-Aqsa dan Palestina bagi generasi muda umat Islam Indonesia.
“Ini yang ditakuti petinggi Zionis, ketika generasi muda Muslim memiliki bekal literasi tentang Palestina, yang Zionis klaim sebagai milik mereka,” ujar Ali Farkhan, yang juga redaktur senior Kantor Berita MINA.
Apalagi Indonesia dengan jumlah Muslim sekitar 200 juta, mempunyai peluang besar untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa dan mendukung kemerdekaan Palestina. Namun berapa persen dari jumlah penduduk Muslim itu yang memahami tentang Al-Aqsa, lanjut Duta Al-Quds Internasional alumni Mu’assasah Al-Quds Ad-Dauliyyah Yaman tersebut.
Baca Juga: Keutamaan Al-Aqsa dalam Islam, Sebuah Tinjauan Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis
Tanggapan Buku
Dalam tanggapannya, Aat Surya Safaat, wartawan senior Kantor Berita ANTARA, menyarankan agar buku tersebut dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab.
“Kita bisa fasilitasi untuk nantinya dikirim ke perpustakaan-perpustakaan di berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri,” ujar Aat.
Harapannya, pesan buku tersebut akan sampai ke dunia internasional, termasuk ke negara-negara Arab yang saat ini memiliki problem persatuan dan kesatuan.
Baca Juga: Selamatkan Palestina sebagai Tanggung Jawab Kemanusiaan Global
Prof. Dr. Ahmed Abdul Malik, guru besar di Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) dalam tanggapannya melalui zoom meeting mengapresiasi buku Bumi Palestina Milik Bangsa Palestina tersebut.
Dia menyebutnya sebagai buku berstandar yang sangat penting untuk disampaikan kepada umat Islam secara internasional. Karenanya, ia mendukung penerjemahan buku tersebut ke dalam bahasa internasional.
KH Abul Hidayat Saerodji, Pembina Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, ikut mengapresiasi kehadiran buku tersebut, dan perlu ditindaklanjuti dengan daurah-daurah Al-Quds secara lebih intensif lagi.
Buku tersebut merupakan buku kedua dari rangkaian Trilogi Buku Pembebasan Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina, yang disusun oleh Imaam YakhsyallahMansur dan Ali Farkhan Tsani.
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
Buku pertama sudah terbit, berjudul Masjidil Aqsha Tanggung Jawab Seluruh Umat Islam (2022). Adapun buku ketiga Hubungan Indonesia dan Palestina, rencananya akan diluncurkan pada November mendatang, dalam rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) yang diselenggarakan oleh Lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG). []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bantuan Pangan untuk Palestina