Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temui Dubes Malaysia, Pjs Gubernur Kepri Minta Perbatasan Antar Negara Segera Dibuka

sri astuti - Selasa, 3 November 2020 - 03:40 WIB

Selasa, 3 November 2020 - 03:40 WIB

1 Views

Jakarta, MINA – Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Bahtiar Baharudin pada Senin (2/11) menemui Duta Besar Malaysia di Jakarta, Datuk Zainal Abu Bakar untuk meminta diskresi agar akses perbatasan antara Malaysia dengan Provinsi Kepri segera dibuka.

Ia mengatakan, tugasnya sebagai Pjs Gubernur  adalah menyampaikan aspirasi masyarakat Provinsi Kepri. Antara Provinsi Kepri dengan Malaysia masih serumpun dan masyarakatnya memiliki hubungan kekerabatan pertalian darah.

“Namun, karena ditutupnya akses antar negara, menyebabkan hubungan keluarga menjadi terkendala,” katanya. Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA.

“Provinsi Kepri berbatasan dengan Malaysia dan Singapura, tapi disebabkan pandemi Covid-19 hubungan sosial dan budaya negara menjadi terganggu,” ujar Bahtiar.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

Bahtiar mengungkapkan, masyarakat Kepri seringkali pergi untuk berobat, bekerja dan sekolah ke Johor Bahru, yang biasanya bisa pergi pagi, pulang sore.

“Sebagai contoh melalui pelabuhan Sri Bintang Pura Kota Tanjung Pinang Kepri, biasanya rata-rata 1.500-2.000 orang tiap hari lalu lalang ke Johor Bahru, dari pelabuhan lain juga sangat banyak,” kata Bahtiar.

“Namun sudah delapan bulan ini, kebiasaan-kebiasaan seakan berhenti dan hilang. Artinya bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi interaksi sosial budaya juga menjadi sangat terganggu. Kerinduan masyarakat Kepulauan Riau dan masyarakat Johor Bahru pasti sangat tinggi,” tambahnya.

“Maka dari itu, kepada Pak Dubes Malaysia, Datuk Zainal Abu Bakar kami sampaikan aspirasi masyarakat Kepulauan Riau. Kita berharap ada diskresi atau pengecualiaan untuk membuka daerah perbatasan (Malaysia-Kepri), tentunya dengan protokol kesehatan Covid-19 yang disepakati,” ujar Bahtiar

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

Ia juga mengundang Dubes Malaysia di Indonesia dan Pejabat Kemenlu RI untuk bertandang ke Provinsi Kepri beberapa waktu kedepan, sehingga bisa melihat langsung situasi Provinsi Kepri saat ini.

Menanggapi hal itu, Dubes Malaysia untuk Indonesia, Datuk Zainal Abu Bakar menyampaikan aspresiasi kepada Pjs Gubernur Kepri yang sudah menyampaikan aspirasi masyarakatnya.

Menurutnya, ini satu informasi yang sangat baik, yakni bagaimana untuk merapatkan hubungan Provinsi Kepri dengan Malaysia.

“Bagaimana kita mengatasi masalah covid-19, tetapi juga memenuhi kebutuhan dan kepentingan rakyat kedua negara.  Dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 juga dirasakan negara bagian di Malaysia (Johor) dan Provinsi Kepri,” ujarnya.

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Menurutnya, perlu kebersamaan untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi masalah ini. Merespon permohonan Pjs Gubernur Kepri, ia dan rekan-rekan kedutaan akan melihat sendiri situasi di Kepri untuk berbincang dengan pihak-pihak tertentu.

“Kita berharap dapat membawa solusi-solusi tertentu, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat dipenuhi, dan penyebaran Covid-19 sama-sama bisa kita atasi dan kendalikan,” pungkasnya. (R/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Timur Tengah
Palestina
Indonesia