Temui Wapres, MER-C Sampaikan Perkembangan Rumah Sakit di Myanmar

Proses pembangunan rumah sakit Indonesia di Rakhine, Myanmar, beberapa bulan lalu. (Foto: MER-C)

Jakarta, MINA – Lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue – Committee () bertemu Wakil Presiden (Wapres) Indonesia , menyampaikan perkembangan pembangunan di Rakhine State, Myanmar.

Rombongan MER-C terlihat hadir di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (7/8) sore selepas shalat Ashar. Rombongan tersebut terdiri atas dr. Sarbini Abdul Murad, Ir. Faried Thalid, Ichsan Thalib, dan Rima Manzanaris.

“Kita diundang oleh Pak Wapres dalam rangka menanyakan perkembangan Rumah Sakit Indonesia yang ada di Myanmar, tepatnya berada di Rakhine. Kita memberikan laporan, dan di situ juga ada teman-teman dari Palang Merah Indonesia,” kata Anggota Presidium MER-C Ir. usai pertemuan itu kepada MINA.

Ia mengungkapkan, dalam pertemuan itu, MER-C menyampaikan perkembangan pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang sudah mencapai 95 persen. Namun, ada kendala di lapangan yang membuat pembangunan sedikit terhambat.

“Memang ada kendala-kendala seperti cuaca dan faktor keamanan. Di Myanmar saat ini sedang musim hujan, juga faktor keamanan yang terkadang baik, terkadang kurang kondusif, sehingga itu mempengaruhi sisa lima persen ke depan, untuk betul-betul menyelesaikan pembangunan secara sempurna,” katanya.

Menurut Faried, faktor keamanan adalah hal yang wajar. Sebab, kata dia, daerah tersebut adalah daerah konflik. Sejak awal, pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar adalah untuk membantu kepada masyarakat di sana agar bisa menikmati fasilitas kesehatan yang lebih baik.

Selain segera menyelesaikan pembangunan yang tersisa lima persen tersebut, MER-C juga berupaya untuk segera mengadakan alat-alat kesehatan. Nantinya, kata Faried, pembelian alat-alat kesehatan akan dilakukan di Myanmar.

“Makanya tadi kita bahas, kita akan maraton pekan depan, kita akan intensif untuk merealisasikan apa yang bisa kita lakukan. Sudah pasti pembelanjaan alat-alat kesehatan yang kemungkinan besar akan kita lakukan di Myanmar. Kita belanja di sana, lalu kita delivery ke lokasi,” katanya.

Ia mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, Wapres JK memberikan apresiasi yang besar kepada MER-C. Selain itu, JK juga memberikan beberapa pesan agar MER-C dan lembaga-lembaga terkait untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat, fokus terhadap pembangunan.

“Jadi kita tidak melibatkan diri dalam hal-hal yang berkaitan dengan konflik itu sendiri. Konflik di situ kan ada banyak sekali, bukan hanya satu separatis, tetapi ada beberapa. Bahkan, kami mendengar ada lebih dari sepuluh. Sehingga beliau (Wapres) berpesan, berhati-hatilah,” ujarnya.

Faried berharap, pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang 100 persen dananya terkumpul dari masyarakat ini bisa segera rampung dan digunakan pada akhir Septemper, atau paling lambat awal Oktober 2019. (L/R06/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.