Arakan, MINA – Tentara Arakan (AA) secara sistematis menyita properti milik rohingya/">pengusaha Rohingya di Kota Maungdaw dan Buthidaung di Negara Bagian Arakan, Myanmar Barat, dengan alasan diduga memiliki hubungan dengan tentara Myanmar dan Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA).
Sumber-sumber mengatakan kepada Arakan News Agency (ANA) bahwa Tentara Arakan pada tanggal 20 Juni menyita belasan rumah, tanah, dan toko milik warga Rohingya di Maungdaw, tanpa memberikan bukti konkret dari tuduhannya.
Selain itu, di Buthidaung, Tentara Arakan mengambil alih semua yang dimiliki oleh rohingya/">pengusaha Rohingya di kota tersebut sejak menguasainya, dengan menuduh warga memiliki hubungan dengan ARSA, sementara penduduk setempat menegaskan bahwa tidak ada satu pun pemilik yang memiliki hubungan dengan ARSA dan bahkan pernah menjadi korbannya di masa lalu.
Penduduk setempat mengatakan kepada ANA, meskipun menuduh pemilik bisnis Rohingya bekerja sama dengan junta dan menggunakan itu sebagai pembenaran untuk menyita aset mereka, tetapi Tentara Arakan tidak menargetkan individu Rakhine yang memiliki hubungan yang terkenal dengan militer.
Baca Juga: Komandan Garda Revolusi Iran Muncul Setelah Dilaporkan Tewas
“Tuduhan terkait dengan ARSA hanyalah alasan yang mudah. Tujuan sebenarnya adalah untuk menargetkan anggota rohingya/">komunitas Rohingya yang berpengaruh, terutama yang memiliki kekuatan finansial. Jika orang-orang tersebut disingkirkan atau dinetralisir, seluruh populasi Rohingya menjadi tidak berdaya,” kata Maung Nyo Saw, analis dan penulis isu Arakan.
“Melihat properti yang disita di Buthidaung dan Maungdaw, jelas bahwa Tentara Arakan bertujuan untuk sepenuhnya meminggirkan para pemimpin bisnis Rohingya,” tambahnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan: Perilaku Sembrono Israel tidak Dapat Diterima