Maungdaw, MINA – Kelompok bersenjata Tentara Arakan telah menahan 10 keluarga Muslim Rohingya di Desa Bantaubiin, yang terletak di Kotapraja Maungdaw, Negara Bagian Arakan, Myanmar barat.
Kelompok tersebut juga menculik seorang anak Rohingya dari sebuah toko di pusat kota. Arakan News Agency (ANA) melaporkan.
Sumber lokal mengatakan kepada ANA pada Selasa (15/7), kelompok Tentara Arakan menyerbu wilayah pusat Maungdaw pada 13 Juli dan menculik Mohammed Harith, seorang anak laki-laki dari Desa Gon Na di lingkungan Latha, saat ia sedang duduk di dalam toko. Para tentara mengenakan topeng selama penculikan, dan keberadaan Mohammed masih belum diketahui.
Sumber tersebut menambahkan bahwa pada 10 Juli, tiga buruh Rohingya yang bekerja di sebuah lokasi konstruksi komersial ditangkap dan dituduh sebagai anggota milisi ARSA. Mereka dilaporkan disiksa dan diperlakukan tidak manusiawi sebelum dibebaskan.
Baca Juga: Presiden Iran Serukan Persatuan Negara-Negara Muslim Lawan Israel
Ketiga pria tersebut adalah penduduk Desa Zayntola di lingkungan Myo-Yu.
Insiden-insiden itu merupakan bagian dari pola penangkapan yang terus meningkat sejak Juni lalu.
Pada pekan pertama Juni, Tentara Arakan menangkap dua keluarga Muslim Rohingya, diikuti oleh empat keluarga pada pekan kedua dan empat keluarga lagi pada pekan ketiga. Jumlah total keluarga yang ditahan dari Bantaubiin menjadi 10, termasuk perempuan dan anak-anak.
Tentara Arakan adalah kelompok separatis yang menguasai Kotapraja Maungdaw. Selain berperang melawan tentara junta militer Myanmar, mereka juga bermusuhan dengan kelompok milisi lain Rohingya. []
Baca Juga: Dewan Nasional Rohingya Arakan Perjuangkan Hak-Hak Rohingya
Mi’raj News Agency (MINA)