Baku, 10 Sya’ban 1437/17 Mei 2016 (MINA) – Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, seorang tentaranya tewas di dekat wilayah sengketa Nagorno-Karabakh yang menunjukkan terjadinya pelanggaran gencatan senjata oleh tentara Armenia.
Anadolu Agency melaporkan pada Selasa (17/5) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), pasukan militer Azerbaijan merespons serangan tentara Armenia.
Sehari sebelumnya, Presiden Armenia Serzh Sargisian dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev telah menyepakati perlunya ada gencatan senjata dan penyelesaian konflik secara damai.
Kedua pemimpin juga sepakat pada pertemuan di Wina bahwa mereka akan memperbaiki waktu dan tempat pertemuan berikutnya pada Juni mendatang.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Pernyataan bersama kedua presiden di Wina menyebutkan, Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) akan cepat menyelesaikan rencana untuk memantau gencatan senjata di Nagorno-Karabakh.
“Kedua presiden menegaskan kembali komitmen mereka untuk gencatan senjata dan penyelesaian konflik secara damai,” kata pernyataan itu.
Permusuhan Azerbaijan dan Armenia pecah pada April lalu, sekitar 110 tentara dari kedua belah pihak tewas, bersama dengan beberapa warga sipil. Gencatan senjata yang ditengahi Rusia menghentikan pertempuran kedua negara.
Nagorno-Karabakh adalah daerah pegunungan di Azerbaijan dengan sekitar 150.000 penduduk di area seluas 12.000 km persegi. Daerah itu berada di bawah kendali pasukan etnis lokal Armenia sejak 1994. (T/P001/P2)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza