Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentara Israel Bunuh Warga Palestina Saat Bentrokan di Tepi Barat

Zaenal Muttaqin - Sabtu, 10 Maret 2018 - 12:23 WIB

Sabtu, 10 Maret 2018 - 12:23 WIB

142 Views

Tentara Israel membidik pemrotes yang melambaikan bendera Palestina dalam bentrokan saat demonstrasi di kota Ramallah (Foto: File/Daily Sabah)

Tentara Israel membidik pemrotes yang melambaikan bendera Palestina dalam bentrokan saat demonstrasi di kota Ramallah (Foto: File/Daily Sabah)

Ramallah, MINA – Tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina saat terjadi bentrokan di Tepi Barat yang diduduki hari Jumat (9/3), kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Konfrontasi pecah di dekat kota Ramallah dan Al-Bireh di Tepi Barat, tempat tentara Israel menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan pemrotes Palestina, kata saksi mata kepada Anadolu Agency yang dukutip MINA.

Para demonstran melemparkan batu dan botol kosong ke tentara dan memblokir jalan dengan membakar ban mobil.

Bentrokan serupa terlihat di desa Mazraa al-Gharbia, Billin, Nilin dan Nabi Saleh dekat Ramallah, dan di desa Kafr Qaddum dekat Nablus.

Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, orang yang dibunuh tersebut semula hendak melemparkan bom molotov ke pasukan yang kemudian menanggapi ancaman dengan cepat dan menembaknya.

Dia menambahkan, kejadian di kota Hebron akan ditinjau ulang.

Perundingan damai yang dipimpin Amerika Serikat (AS) antara Israel dan Palestina runtuh pada tahun 2014. Sementara sebuah dorongan baru dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencoba memulai kembali perundingan dan hanya menunjukkan sedikit kemajuan sejauh ini.

Ketegangan di antara kedua belah pihak telah meningkat sejak Trump mengumumkan pada 6 Desember bahwa dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi

Para pemimpin Palestina yang marah mengatakan, Washington tidak dapat lagi memimpin upaya perdamaian, tapi Israel telah mengatakan bahwa Amerika Serikat harus tetap sebagai perantara perdamaian.

Pengumuman Trump dan rencana pemindahan kedutaan AS ke Yerusalem pada bulan Mei, membalikkan dekade kebijakan AS di kota tersebut. Statusnya merupakan salah satu hambatan terbesar untuk mencapai kesepakatan damai.

Orang-orang Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan. Israel mengatakan bahwa seluruh kota adalah ibu kota yang tak terpisahkan dan abadi. (T/B05/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda