Gaza, MINA – Tentara penjajah Israel dilaporkan mencuri ratusan keledai dari Jalur Gaza dan menyelundupkannya ke Israel, lalu mengirimnya ke Prancis untuk mencegah digunakan dalam upaya rekonstruksi, demikian laporan Channel Kan Israel, Selasa (15/7).
Menurut laporan, pencurian keledai ini dilakukan secara terorganisir dengan melibatkan organisasi Israel dan institusi Eropa, terutama Prancis serta Belgia.
Tentara penjajah Israel mengambil keledai dari wilayah Gaza yang mereka duduki, dengan dalih “menyelamatkan dari sakit dan penelantaran”.
Media Israel menggambarkan tindakan ini sebagai “operasi penyelamatan veteriner”, tanpa menyebut para pemilik aslinya, yaitu warga Palestina yang sangat bergantung pada keledai untuk transportasi demi menghindari serangan genosida Israel.
Baca Juga: Serangan Terbaru Israel di Gaza Bunuh 78 Warga
Di bawah hukum internasional, penyitaan paksa properti sipil selama konflik bersenjata dikategorikan sebagai kejahatan perang.
Channel Kan mengungkap, keledai-keledai tersebut dibawa ke sebuah peternakan Israel bernama “Starting Over Sanctuary” di Moshav Harot, selatan Tel Aviv. Di sana, keledai disebut sebagai korban “trauma psikologis” dan disebut memerlukan perawatan khusus, tanpa melibatkan pemilik aslinya atau dokumen kepemilikan sah.
Pada 18 Mei 2025, pengiriman pertama sebanyak 58 keledai berangkat dari Bandara Ben Gurion ke Bandara Liège di Belgia, lalu dipindahkan ke penampungan di Prancis dan Belgia. Proses ini dikoordinasikan oleh organisasi Network for Animals dan perusahaan Israel, Orien Cargo.
Salah satu penampungan yang menerima keledai adalah La Tanière – Zoo Refuge di Chartres, Prancis. Penampungan itu menyambut keledai sebagai simbol “kepedulian dan peradaban”, sambil mempromosikan narasi bahwa keledai-keledai tersebut “lolos dari neraka”, tanpa menyebut asal Palestina maupun pemilik aslinya. []
Baca Juga: Israel akan Lanjutkan Proyek Permukiman E1 untuk Pisahkan Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)