Hebron, MINA – Tentara Israel pada hari Rabu (23/8) mencegah Walikota Hebron, Tayseer Abu Sneineh mengunjungi sekolah-sekolah di bagian kota yang diduduki Israel untuk menandai dimulainya ajaran baru, demikian menurut sebuah pernyataan dari Kotamadya Hebron.
Dikatakan saat Abu Sneineh mencoba memasuki kota tua Hebron, yang dikenal sebagai H2 dan berada di bawah kendali militer Israel penuh di mana permukiman Yahudi terkonsentrasi, untuk mengunjungi sekolah-sekolah tersebut, dia kembali ke pos pemeriksaan militer.
Kantor berita WAFA yang dikutip MINA melaporkan, pemukim Yahudi yang fanatik juga melecehkan Abu Sneineh, mengancam keselamatan hidupnya dan memakinya. Sementara tentara Israel hanya mengawasi dan tidak melakukan tindakan apapun kepada pemukim. Bahkan tentara Israel memerintahkan walikota untuk meninggalkan daerah tersebut, kata pernyataan pers tersebut.
Perlu diketahui, Rabu (23/8) ini sekitar 1,25 juta siswa kembali ke sekolah seiring dimulainya tahun ajaran baru 2017-2018 di Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Perdana Menteri Rami Hamdallah yang berbicara saat upacara peresmian sebuah sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya di Ramallah mengatakan, ketika kita membuka sekolah baru, kita akan kehilangan anak-anak yang masa kecil dan kebebasannya dirampas oleh Israel.
Dia meminta masyarakat internasional dan organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan agar secara aktif melakukan intervensi untuk memaksa Israel membebaskan sekitar 300 anak-anak Palestina dan anak-anak di bawah umur yang ditahan di penjara Israel.
Hamdallah meminta semua mitra internasional dan Arab untuk memperkuat sistem pendidikan Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki sehubungan dengan upaya Israel untuk melemahkan dan menggantinya dengan kurikulum Israel. (T/B05/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah