Hebron, MINA – Tentara Zionis Israel menyerbu Masjid Ibrahimi di kota Hebron, selatan Tepi Barat, Palestina. Mereka juga mengusir pegawai Departemen Wakaf Islam dari masjid itu dan mencegah azan dan salat magrib, Jumat (17/5).
Hal itu dilaporkan Direktur Wakaf di Hebron, Ghassan Al-Rajabi kepada Anadolu Agency.
“Penggerebekan itu terjadi dengan cara yang tidak biasa pada hari Jumat (17/5), dan tampaknya telah membuka jalan bagi tokoh besar yang menyerbu masjid dan berkeliling ke seluruh bagian dan halaman dalamnya,” lanjut Al-Rajabi.
Ia mengatakan, larangan memasuki tempat suci itu tetap berlaku hingga waktu salat magrib dimulai, setelah itu baru dibuka untuk jemaah.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Mengutip Palinfo, sejak tahun 1994, Israel telah membagi Masjid Ibrahimi menjadi 63 persen untuk orang Yahudi, sementara dan 37 persen —mencakup azan— untuk umat Islam. Pembagian itu ditetapkan setelah pembantaian yang dilakukan oleh seorang pemukim ilegal Israel yang mengakibatkan terbunuhnya 29 jemaah Muslim.
Pihak berwenang Israel juga menutup masjid selama 10 hari setiap tahun (selama berbagai hari libur) bagi umat Islam dan membukanya bagi pemukim dalam konteks terus membaginya secara temporal dan spasial. Sebagai imbalannya, masjid tersebut ditutup sepenuhnya selama 10 hari dalam setahun acara keagamaan bagi umat Islam.
Masjid Ibrahimi terletak di Kota Tua Hebron, yang berada di bawah kendali Israel, dan merupakan rumah bagi sekitar 400 pemukim, dijaga oleh sekitar 1.500 tentara Zionis. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid