Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentara Israel Tembak Mati Gadis Palestina di Al-Quds

Abu Al Ghazi - Sabtu, 23 Januari 2016 - 17:10 WIB

Sabtu, 23 Januari 2016 - 17:10 WIB

292 Views ㅤ

IOF membunuh seorang gadis Palestina, foto: PNN
IOF membunuh seorang <a href=

gadis Palestina, foto: PNN" width="635" height="330" /> Tentara IOF Israel membunuh seorang gadis Palestina. (foto: PNN)

Al-Quds, 13 Rabi’ul Akhir 1437 / 23 Januari 2016 (MINA) – Tentara pendudukan ilegal Israel IOF menembak mati gadis  Palestina 13 tahun di daerah Ananta, utara Al-Quds, Sabtu (23/1).

Tentara IOF  menembaknya dengan alasan gadis tersebut mencoba menusuk penjaga keamanan Israel di pemukiman.

Tentara mengatakan, ketika mereka mendekati gadis tersebut untuk mengidentifikasi, ia menarik pisau dan berusaha menusuk penjaga, tapi ia lebih dulu ditembak di tempat.

Tidak ada tentara terluka sedikit pun, demikian Palestine News Network (PNN) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (23/1).

Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang

Kepala dewan desa Santa, Taha Nuaman, mengidentifikasi gadis tersebut bernama Ruqayya Eid Abu Eid. Kelurga gadis itu tinggal di desa Anata, tetapi berasal dari kota Yatta selatan, Hebron.

Ketegangan antara warga palestina dan tentara Israel telah berlangsung sejak awal Oktober 2015 lalu. Pemukim ekstrimis Yahudi berulang kali menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha, tempat suci ketiga umat Islam.

Pembatasan di pintu masuk komplek dilakukan Israel bagi Muslim Palestina, ditambah dengan pembakaran yang menewaskan bayi dan orang tuanya pada 31 Juli lalu.

Selain itu, secara internasional IOF telah mendapat keritikan atas penambakan yang terus berlangsung kepada warga Palestina.

Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya

Beberapa insiden terjadi, IOF mengaku bahwa mereka diserang, namun pengakuan itu terbukti palsu.

Mengenai  insiden ini, pemerintah Israel memutuskan untuk mengimplementasikan beberapa tindakan terhadap warga Palestina, seperti penutupan jalan, pelarangan masuk dan keluar dari desa dan kota, dan kampanye penangkapan.

Langkah terbaru yang diimplementasikanIsrael adalah melarang semua pekerja Palestina memasuki pemukiman ilegal di Tepi Barat, mencegah sekitar 11.000 warga Palestina untuk terus bekerja.

Sejak itu, awal Oktober tahun lalu, 160 warga Palestina tewas, termasuk 27 anak-anak dan  delapan wanita. Sekitar  15.000 luka-luka oleh peluru tajam, peluru karet berlapis logam dan gas air mata. (T/nrz/P001)

Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda