Gaza, 21 Rajab 1435/20 Mei 2014 (MINA) – Pasukan Zionis Israel menembak dan melukai seorang pria warga Palestina di bagian utara Jalur Gaza yang terkepung. Warga itu ditembak ketika sedang mengumpulkan batu untuk bahan bangunan di sebuah lapangan.
Penembakan terjadi pada hari Senin di dekat penyeberangan Erez yang dikuasai Israel, kantor berita Palestina Ma’an dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa (20/5) .
Banyak orang di Jalur Gaza terpaksa mengumpulkan batu untuk konstruksi bangunan. Mereka terpaksa mengumpulkan batu karena kesulitan mendapatkan bahan bangunan akibat blokade Israel.
Rezim Zionis Israel membenarkan adanya penembakan itu dan mengatakan pria tersebut bersama dengan beberapa orang lain telah memasuki daerah terlarang.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Pada hari Ahad (18/5) , pasukan Israel juga menembak warga Palestina lainnya di wilayah yang sama.
Pasukan Zionis Israel sering menembak warga sipil di Jalur Gaza jika mereka mendekati daerah yang mereka anggap batas wilayah untuk Palestina.
Pada tanggal 25 April lalu, Human Rights Watch mengecam rezim Israel yang telah menembaki warga sipil Palestina di Gaza.
Kelompok HAM ini meminta Tel Aviv untuk menghentikan penembakan dan mengatakan empat orang telah tewas di dekat tembok pemisah Israel sejak awal 2014.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Israel melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Jalur Gaza yang terkepung pada tanggal 14 November 2012, mengakibatkan lebih dari 160 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dan sekitar 1.200 lainnya terluka.
Ada 1,7 juta warga Palestina di Jalur Gaza yang siblokade dan disebut sebagai penjara terbesar di dunia, karena Israel memegang kendali penuh dari wilayah udara, perairan teritorial dan penyeberangan perbatasan pesisir.
Militer Israel juga sering melancurkan serangan ke Jalur Gaza, mengklaim apa yang mereka lakukan untuk tujuan defensif (balasan) . Namun, kekuatan yang tidak proporsional selalu digunakan dengan melakukan pelanggaran hukum internasional dan warga sipil sering tewas atau cedera. (T/P07/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya