Tel Aviv, MINA – Sejumlah tentara Israel yang berpartisipasi dalam perang di Jalur Gaza menuduh Brigadir Jenderal Yehuda Vach, Komandan Divisi ke-252 militer Israel, mempertaruhkan nyawa pasukan melalui pendekatan operasional yang agresif dan mengerahkan pasukan ke zona pertempuran tanpa persiapan yang memadai, surat kabar Israel Haaretz melaporkan, Selasa (31/12).
Dilansir dari Al-Mayadeen pada Kamis (2/1), menurut para perwira dan tentara, Vach menunjukkan sikap yang kasar terhadap penduduk Gaza, membiarkan saudaranya memimpin operasi penghancuran yang merobohkan banyak gedung.
Namun, militer pendudukan Israel membantah tuduhan itu. Militer mengeklaim kepada Haaretz bahwa semua keputusan Vach bersifat “profesional” dan dilakukan dalam koordinasi dengan rantai komando militer.
Divisi ke-252 sebelumnya ditugaskan untuk operasi di Koridor Netzarim, rute strategis penting yang membagi Gaza menjadi sektor utara dan selatan. Pada bulan Agustus, militer Israel melakukan operasi di al-Zaytoun, lingkungan selatan Kota Gaza dekat Koridor, di mana Vach dilaporkan mendorong pasukan maju ke utara.
Baca Juga: Hamas Kecam Keputusan Otoritas Palestina Hentikan Penyiaran Al Jazeera
Seorang komandan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Haaretz, Vach memerintahkan pasukan ke daerah-daerah yang kekurangan dukungan yang diperlukan dari teknisi tempur dan unit-unit lain, yang dibutuhkan untuk membersihkan potensi bom pinggir jalan.
Operasi tersebut mengakibatkan delapan tentara Israel tewas, semuanya prajurit dari Brigade Yerusalem di bawah divisi pimpinan Vach. Seorang perwira senior di Komando Selatan menyatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk memeriksa tingkat korban yang tinggi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lebih dari 1.500 Tenda Pengungsian Gaza Terendam Banjir