Ramallah, MINA – Komando Pusat Tentara Israel dan Divisi Tepi Barat mempertimbangkan mengubah metode untuk menyerbu kamp-kamp pengungsi Palestina dan kota-kota di Tepi Barat yang diduduki, karena meningkatnya ancaman alat peledak yang menargetkan kendaraan dan personel tentara Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Tentara Israel juga sedang mempertimbangkan penggunaan kendaraan lapis baja yang lebih berat dalam serangan tersebut serta pemboman yang lebih luas dari udara dan memperbanyak bantuan intelijen. MEMO melaporkan, Rabu (3/7).
Tentara Israel menganggap serangan terhadap kamp-kamp tersebut akan terus berlanjut, dan mungkin dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Surat kabar Yedioth Ahronoth pada hari Selasa (2/7) melaporkan, adanya ancaman alat peledak di Tepi Barat bukanlah hal baru.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Anggota perlawanan Palestina di kamp-kamp pengungsi juga telah mempelajari taktik tentara Israel, cara masuk dan keluar serta metode operasinya, dan mencoba menghadangnya dengan cara berbeda.
Divisi Tepi Barat Israel berupaya mencegah masuknya senjata perlawanan Palestina ke kamp-kamp, dan menangkap serta membunuh para pejuang perlawanan.
Israel semakin mengintensifkan serangannya terhadap kamp pengungsi Palestina, khususnya di bagian utara Tepi Barat di kota Nablus, Jenin dan Tulkarm sejak Oktober 2023. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant