Kairo, 3 Rabi’ul Akhir 1438/ 2 Januari 2017 (MINA) – Juru bicara militer Mesir, Tamer Al-Rifae mengungkapkan pada Ahad (1/1) bahwa tentaranya menemukan 12 terowongan dan menghancurkan di sepanjang perbatasan Semenanjung Sinai utara sampai ke Jalur Gaza.
Sebelumnya, empat warga Palestina dari Jalur Gaza yang terkepung dibiarkan mati bulan lalu ketika pemerintah Mesir sengaja membanjiri terowongan dengan air laut. Ma’an melaporkan dikutip MINA, Senin (2/1)
Warga Palestina di Gaza selama ini masih mengandalkan terowongan untuk penyelundupan bawah tanah di perbatasan Mesir sejak 2007, ketika Israel memberlakukan blokade militer dan melumpuhkan daerah kantong pantai setelah Hamas menguasai wilayah itu.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Sampai Juli 2013 penggulingan Presiden Mesir Muhammad Morsi, terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza ke Mesir memberikan garis penting bagi wilayah Palestina.
Sejak Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi berkuasa, Mesir dengan ketat memblokade dan membanjiri ratusan terowongan sebagai bagian dari kampanye keamanan di Semenanjung Sinai utara melawan militan anti rezim yang melancarkan serangan terhadap polisi Mesir dan personil militer.
Mesir menuduh Hamas mendukung para pemberontak, namun Hamas dengan tegas membantah tuduhan itu.
Human Rights Watch (HRW) mengecam militer Mesir atas kampanye menghancurkan terowongan tahun 2015 lalu.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
“Sekitar 3.200 keluarga telah diusir dari rumah mereka di dekat perbatasan Sinai dan ratusan hektare lahan pertanian hancur,” kata HRW.
Menurutnya, Mesir telah gagal dalam memberikan bukti yang cukup bahwa pasukan perlawanan Sinai menerima dukungan dari Jalur Gaza.
Sementara pada Februari 2016, PBB melaporkan hanya beberapa terowongan yang tetap secara persial untuk operasional antara Mesir dan Jalur Gaza.(T/R10/P02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia