Ankara, 26 Dzulqa’dah 1437/29 Agustus 2016 (MINA) – Pasukan oposisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang didukung jet-jet tempur Turki berhasil membebaskan 10 desa di Jarablus, Ahad (28/8) waktu setempat, dari kelompok bersenjata Kurdi, Partai Persatuan Demokrat (PYD).
PYD yang diklaim sebagai sayap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Turki, berbasis di wilayah utara Suriah yang berbatasan dengan Turki. Kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh pemerintah di Ankara.
Seperti diberitakan Daily Sabah, Senin (29/8), komandan lapangan FSA mengatakan, delapan desa dalam radius 20 kilometer di Jarablus, salah satu kota Suriah yang terletak di tepi barat sungai Efrat, telah diambil alih dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG), sayap bersenjata PYD.
Secara terpisah, kantor Perdana Menteri Turki mengatakan, 10 desa di sekitar Jarabulus dan tiga di sekitar Al-Rai yang letaknya lebih jauh ke barat di sepanjang perbatasan Turki, telah dibebaskan oleh FSA.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
“Tujuh anggota YPG dan amunisi dalam jumlah besar yang ditinggalkan oleh teroris ditangkap dan disita dalam operasi itu,” ungkap Daily Sabah seperti dikutip MINA.
Meski Amerika Serikat (AS) meyerukan untuk mundur dari timur sungai Efrat, unit YPG bersikukuh memosisikan diri di barat dan kelompok itu terus melakukan perlawanan, yang mengintensifkan bentrokan antara pasukan oposisi moderat yang didukung Turki dan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).
Pemerintah Ankara menyatakan, PYD memiliki hubungan erat dengan PKK, termasuk soal dukungan amunisi dan personel melalui saluran bawah tanah.
Sebaliknya, AS mendukung YPG karena menganggap milisi itu terbukti mampu memerangi ISIS. Washington bahkan menyatakan akan terus bekerja sama dengan kelompok itu. (T/P022/P001)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)