Ramallah, MINA – Militer otoritas pendudukan Israel mengumumkan, Kamis (28/3), lebih banyak tentaranya terluka dalam serangan darat dan invasi di Jalur Gaza, menyusul bentrokan sengit yang terjadi dengan perlawanan Palestina di jalur Gaza.
Tentara pendudukan melaporkan seperti dikutip dari PIC, sebanyak delapan tentaranya terluka akibat tembakan gerakan perlawanan Palestina selama 24 jam terakhir di Jalur Gaza. Hal tersebut menjadikan jumlah orang yang terluka di pihak pasukan pendudukan sejak awal perang pada tanggal 7 Oktober menjadi 3.160 orang.
Sehari sebelumnya, tentara pendudukan Israel mengakui pembunuhan seorang sersan dari Batalyon 435 Brigade Givati, selama pertempuran dengan perlawanan Palestina di Jalur Gaza selatan.
Pada 27 Maret 2024, tentara pendudukan secara resmi mengakui terbunuhnya 597 perwira dan tentara Israel sejak 7 Oktober 2023, termasuk 253 orang tewas dalam invasi darat ke Jalur Gaza yang dimulai pada 28 Oktober.
Menurut laporan pemantauan harian Brigade Al-Qassam, operasi perlawanan dan konfrontasinya dengan tentara pendudukan mengakibatkan lebih dari 6.890 orang terluka, menurut laporan rumah sakit Zionis selain data tentara pendudukan, selain data lengkap atau penghancuran sebagian ratusan kendaraan. Mereka juga terus mengebom posisi dan pemukiman musuh di wilayah Gaza, menghancurkan mobilisasi militernya di berbagai titik serangan.
Sejak hari pertama tanggal 7 Oktober, Brigade Qassam mampu membunuh ratusan tentara dan menangkap sekitar 250 Zionis, sementara rudal Qassam menghantam Bandara Ben Gurion, Ashkelon, Ashdod, bagian-bagian blok tersebut, dan lainnya dengan salvo rudal yang besar, sebagai bagian dari serangan pembalasan.
Operasi Pertempuran Badari Al-Aqsa, yang dilancarkan atas perintah Kepala Staf Al-Qassam, untuk membela Al-Aqsa dan tempat-tempat suci, dan sebagai tanggapan atas seruan para wanita Yerusalem dan Al-Aqsa. (T/R12/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)