Jeddah, MINA – Tentara Sudan yang bertikai dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) akan melanjutkan pembicaraan pada Ahad (14/5/2023).
Sementara itu, serangan udara dan pertempuran sengit berkecamuk sepanjang malam di sekitar Khartoum, meskipun ada kesepakatan untuk melindungi warga sipil. Arab News melaporkan.
Arab Saudi, yang telah menjadi tuan rumah pembicaraan yang bertujuan mengamankan kesepakatan gencatan senjata, juga telah mengundang panglima militer Abdel Fattah Al-Burhan ke KTT Liga Arab hari Jumat (19/5) di Jeddah, kata seorang diplomat.
Konflik yang pecah tiba-tiba sebulan lalu telah menewaskan ratusan orang, mengirim lebih dari 200.000 orang ke negara-negara tetangga, membuat 700.000 lainnya mengungsi di dalam negeri dan berisiko menarik kekuatan luar dan membuat kawasan tidak stabil.
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel
Terlepas dari undangan Burhan ke KTT Jeddah, dia diperkirakan tidak akan meninggalkan Sudan karena alasan keamanan.
Burhan diundang karena dia adalah Kepala Dewan Kedaulatan Sudan yang dimaksudkan untuk mengawasi transisi yang direncanakan ke pemerintahan sipil sebelum konflik meletus, kata diplomat Saudi yang berbicara dengan status anonim. Saingannya kepala RSF Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti, adalah Wakil Jetua Dewan.
“Kami belum menerima nama-nama delegasi, tetapi kami berharap Sudan akan diwakili dalam KTT tersebut,” kata diplomat Saudi itu.
Kedua belah pihak sepakat pada hari Kamis (11/5) menandatangani “deklarasi prinsip” untuk melindungi warga sipil dan memungkinkan akses kemanusiaan, tetapi pertempuran tidak berhenti, dengan bentrokan dan serangan terdengar di sekitar Khartoum dan daerah sekitarnya.
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Dalam pembicaraan yang dilanjutkan di Jeddah, kedua belah pihak akan memulai dengan membahas mekanisme untuk mengimplementasikan kesepakatan hari Kamis, termasuk rencana pengiriman bantuan, koridor aman dan penarikan pasukan dari wilayah sipil.
Pembicaraan kemudian akan beralih ke cara untuk mengakhiri konflik, yang pada akhirnya membuka jalan bagi pemerintahan sipil. “Sifat konflik mempengaruhi dialog. Namun saya menemukan semangat yang sangat baik dari kedua belah pihak,” kata diplomat Saudi itu.
Di depan umum, tidak ada pihak yang menunjukkan tanda-tanda bersedia berkompromi. Meskipun RSF telah berjanji untuk menegakkan kesepakatan hari Kamis, tentara belum mengomentarinya.
Tidak ada pihak yang tampaknya dapat memperoleh kemenangan cepat, dengan RSF menggali distrik permukiman di seluruh ibu kota dan tentara dapat mengerahkan kekuatan udara. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Mi’raj News Agency (MINA)