Khartoum, MINA – Tentara Sudan mengatakan telah menyetujui gencatan senjata tiga hari mulai Jumat (21/4) untuk memungkinkan orang merayakan Idulfitri, setelah hampir sepekan pertempuran antara pasukannya dan pasukan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
“Angkatan bersenjata berharap para pemberontak akan mematuhi semua persyaratan gencatan senjata dan menghentikan setiap gerakan militer yang akan menghalanginya,” kata pernyataan militer pada Jumat.
Namun, setelah pengumuman tentara, laporan media mengutip saksi yang mendengar tembakan hebat di ibu kota Khartoum, Press TV melaporkannya.
Paramiliter (RSF) Sudan telah menyetujui gencatan senjata 72 jam pada hari sebelumnya.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Rekaman drone menunjukkan beberapa kepulan asap di Khartoum dan kota kembarnya di Nil, bersama dengan salah satu daerah perkotaan terbesar di Afrika.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pertempuran hampir sepekan telah menewaskan sedikitnya 330 orang dan melukai 3.200 lainnya, terutama di ibu kota dan bagian barat Sudan.
Setidaknya lima pekerja bantuan telah tewas, termasuk tiga dari Program Pangan Dunia (WFP), yang telah menangguhkan operasinya di Sudan. (T/RI-1/R1)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Mi’raj News Agency (MINA)