Ankara, 29 Rajab 1436/18 Mei 2015 (MINA) – Delapan turki/">tentara Turki telah ditangkap atas tuduhan penyelundupan senjata ke pejuang Islam di Suriah, sehingga total sebanyak 55 orang tentara / polisi Turki yang telah ditangkap dengan tuduhan yang sama.
Insiden terbaru ini disebut sebagai skandal besar, mengikuti berbagai tuduhan pemasokan senjata oleh Pemerintah Ankara kepada pejuang di Suriah.
Perintah penangkapan awalnya dikeluarkan untuk 10 prajurit, delapan di antaranya telah ditahan Jumat malam (15/5), kantor berita Turki Anatolia melaporkan.
Dakwaan yang kenakan adalah keanggotaan dalam kelompok teroris, spionase dan menghambat kerja pemerintah, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Kekerasan di Suriah telah berkembang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan sejak awal konflik yang sudah di tahun keempat.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menurut Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di London, korban tewas sudah lebih 200.000 jiwa.
Tudingan sebagai pemasok senjata membuat Turki akhirnya melakukan inspeksi di provinsi selatan Hatay dan Adana dekat perbatasan pada Januari , khusus bertujuan menangkap pengirim senjata.
Menurut kantor berita Anatolia, diduga kuat adanya keterlibatan intelijen Turki, karena dokumen yang beredar secara online, mendukung tuduhan itu terhadap Turki.
Koran Turki, Yurt, juga telah mempublikasikan dokumen yang diduga membuktikan intelijen Turki sebenarnya melakukan serangan terhadap desa-desa Suriah. Sebuah video yang menyertainya menampilkan penyerang berbicara bahasa Turki.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Surat kabar itu mengandalkan sejumlah kesaksian saksi yang berkumpul di perbatasan, di mana sebagian besar kekerasan terjadi, karena penghuni di kamp-kamp pengungsi menjadi sasaran empuk bagi milisi.
Kecurigaan diperkuat ketika pemerintah mulai melakukan pemblokiran media, termasuk media sosial.
Presiden Suriah pun telah menuduh Turki berkolusi dengan orang-orang seperti kelompok Islamic State atau ISIS untuk menjatuhkan pemerintahannya, namun pemerintah Ankara selalu membantah.
Ini bukan penangkapan pertama dalam kasus ini. Skandal terkuak sejak 19 Januari tahun lalu, ketika sopir truk diperiksa tertangkap tangan membawa senjata dan ditemukan membawa anggota intelijen. Penangkapan telah terjadi sejak itu.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Baru-baru ini, pada bulan Mei, empat jaksa memerintahkan pencarian sopir truk yang juga ditangkap. Pada April, dilakukan 19 penangkapan anggota militer. Semuanya kini dipenjara dan sedang menunggu sidang.
Dua penangkapan besar dibuat pada bulan Februari tahun ini sebanyak 17 petugas polisi dan Juli tahun lalu 11 petugas lainnya. Penangkapan terbaru membuat sudah 55 orang yang ditangkap sejak penangkapan awal, menurut Anatolia. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB