Ramallah, MINA – Klub Tahanan Palestina, sebuah organisasi hak asasi manusia independen berbasis di Ramallah mengatakan, tentara Zionis Israel telah menangkap 80 jurnalis Palestina sejak dimulainya agresi di Jalur Gaza tanggal 7 Oktober 2023.
Klub tersebut menambahkan dalam pernyataannya, Ahad (2/6), penangkapan masih terus berlangsung hingga kini, termasuk yang terakhir adalah Bilal Al-Taweel dan Mahmoud Fatafta dari Hebron. Quds Press melaporkan.
Klub Tahanan Palestina juga mengungkapkan, selain penangkapan otoritas Zionis menebarkan ancaman, serangan, dan penuntutan yang sedang berlangsung, terhadap jurnalis yang sedang bertugas meliput di lapangan.
Laporan menyebutkan, di antara jurnalis yang ditahan terdapat 4 perempuan, yaitu Ikhlas Sawalha, Bushra Al-Taweel, dan Asmaa Harish, dan Rula Hassanein.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Seorang jurnalis perempuan, Somaya Jawabra, menjadi tahanan rumah, dengan syarat ketat.
Klub itu juga mengungkapkan 12 jurnalis di antaranya ditangkap dalam agresi pendudukan terhadap Rumah Sakit Al-Syifa di Gaza.
Klub Tahanan mengindikasikan, para jurnalis yang ditahan menghadapi penyiksaan dan pelecehaan, pembiaran kelaparan, dan kejahatan medis sistematis.
Organisiasi itu menyerukan semua lembaga hak asasi manusia internasional dan PBB untuk memikul tanggung jawabnya sehubungan dengan kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan terhadap tahanan dari kalangan jurnalis. []
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Mi’raj News Agency (MINA)