TERANCAM DI ADEN, PRESIDEN YAMAN TINGGALKAN ISTANA

Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi. (Foto: Dok. MEMO)
Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. (Foto: Dok. MEMO)

Aden, 6 Jumadil Akhir 1436/26 Maret 2015 (MINA) – Sumber pejabat dan saksi mata di kota Aden mengatakan, Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi telah meninggalkan istana kepresidenan ke tempat rahasia yang tidak bisa disebutkan.

Namun ada laporan bertentangan, tentang keberadaan Presiden Hadi di saat pasukan milisi terus bergerak maju ke Aden, di mana pendukung utama Presiden berbasis, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kamis (26/3).

Saksi berbicara kepada Associated Press (AP) dengan mengatakan mereka melihat konvoi kendaraan Presiden Hadi meninggalkan istana yang terletak di atas sebuah bukit di Aden menghadap Laut Arab.

Pejabat Presiden mengatakan, Presiden Hadi berada di ruang operasi mengawasi respon pasukannya terhadap serangan Houthi, namun menolak untuk mengatakan dimana fasilitas itu berada.

Laporan lain menyebutkan Presiden Hadi meninggalkan kota dengan perahu.

Pemerintah AS mengatakan telah berhubungan dengan Hadi dan ia tidak lagi di kediamannya, tapi tidak bisa disebutkan tentang keberadaannya.

Di Sanaa, TV nasional Yaman yang kini dikendalikan oleh Houthi, mengumunkan hadiah sebesar hampir $ 100.000 (sekitar 1,3 milyar Rupiah) untuk menangkap Hadi.

Summer Nasser, seorang aktivis hak asasi manusia berbicara kepada Al Jazeera dari Aden, dia mengatakan Hadi meninggalkan kompleks, tapi dia tidak tahu ke mana.

“Ada tembakan sekitar kompleks, tapi kami tidak dapat memastikan siapa yang memerangi siapa atau apakah ada pasukan Houthi di lapangan sana,” katanya. “Ada jet militer berpatroli di sekitar kompleks.”

Sementara itu, pihak Houthi mengatakan, pasukannya menangkap Menteri Pertahanan Mahmud Al-Subaihi saat mereka maju ke arah Aden.

Juru bicara pihak Houthi, Mohammed Abdulsalam mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi mereka, Al-Massira, Subaihi ditangkap di kota Houta, provinsi Lahij.

Namun Al Jazeera tidak bisa secara independen memverifikasi laporan tersebut.

Para pejabat di Aden mengatakan, misi diplomatik negara Arab Teluk sekutu Presiden Hadi, termasuk Arab Saudi, UEA, dan Kuwait, telah mengevakuasi staf diplomatiknya dari Aden selama beberapa hari terakhi.

Mereka sebelumnya dievakuasi dari ibukota Sanaa dan pindah ke Aden untuk mendukung Hadi.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Saud Al Faisal memperingatkan, negaranya akan mengambil “langkah yang diperlukan” jika Houthi tidak menyelesaikan krisis secara damai.

Pejabat Amerika Serikat mengatakan, Arab Saudi memindahkan peralatan militer dan artileri beratnya ke daerah-daerah dekat perbatasan dengan Yaman. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0