Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terang-Terangan Berbuat Dosa

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 16 November 2017 - 04:55 WIB

Kamis, 16 November 2017 - 04:55 WIB

237 Views

Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)

Suatu ketika, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan, “Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali  orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa”.

Kini, di kota-kota besar, di tempat-tempat umum, di media-media sosial, bahkan hingga ke kampung-kampung tampak orang-orang banyak dengan terang-terangan berbuat dosa. Mereka tidak malu-malu lagi berbuat maksiat. Bahkan seolah bangga menikmatinya, lalu menceritakannya dan malah mengajak teman-temannya.

Tempat-tempat maksiat secara pun tanpa malu dan ragu bebas berdiri dan beroperasi di mana-mana. Bahkan transaksi maksiat pun di-online-kan, berbuat dosa pun bersama-sama.

Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi

Padahal, dengan terang-terangan berbuat dosa itu, sama saja dengan menantang hukum Allah. Dan itu akan mempercepat azab Allah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan pada hadits lainnya, “Tidaklah perbuatan zina dan riba itu telah tampak secara terang-terangan di suatu kaum, kecuali mereka telah menghalalkan azab Allah bagi mereka sendiri.” (HR Ahmad).

Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari mengatakan bahwa barang siapa yang berkeinginan untuk menampakkan kemaksiatannya, maka dia telah menyebabkan Tuhannya marah kepadanya. Ini yang menyebabkan pelaku perbuatan ini telah mengharamkan bagi dirinya sendiri ampunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Di samping itu, terang-terangan dalam kemaksiatan juga akan menyebabkan tersebarnya kemungkaran di antara manusia.

Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan

Sebagai orang beriman, seperti dikatakan sahabat Nabi, Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu hendaklah “Melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung besar, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang suka berbuat dosa, dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting, sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.” (HR Ahmad).

Untuk itu, agar kemungkaran tidak merajalela, agar dosa tidak melebar dan paling tidak untuk mencegah azab Allah. Tidak ada jalan kecuali meninggalkan perbuatan dosa itu.

Menjauhi tempat-tempat yang haram, penuh dosa dan kemaksiatan adalah sebuah keharusan keimanan. Sebab mendekati tempat kemaksiatan hanya akan menimbulkan gejolak syahwat, keguncangan dan kegelisahan jiwa, serta berpeluang ikut terjatuh kepada lembah kemaksiatan.

Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina

Juga hal itu dapat menimbulkan prasangka buruk orang lain, melemahkan iman dan kehilangan kebencian kepada kemaksiatan serta terancam meninggal dalam su’ul khatimah (akhir kematian yang jelek).

Sementara bagi mereka yang mengetahui adanya kemaksiatan di sekitarnya, berkewajiban menjauhinya, tidak ikut di dalamnya, serta berusaha mencegahnya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menegaskan:

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?

Artinya:”Barangsiapa melihat kemunkaran, ubahlah dengan tangannya, jika dia tidak mampu, ubahlah dengan lisannya, dan jika dia tidak mampu, ubahlah dengan hatinya.”(HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi) Dari Abu Sa’id Al-Khudriy, Rasulullan saw bersabda:

Selanjutnya, agar tidak terjebak kembali ke dalam kubangan maksiat, maka perkuatlah dengan banyak bergaul dengan orang-orang shalih. Walaupun mungkin tidak akan dapat mencapai kedudukan mereka dalam amal shaleh. Namun paling tidak dapat kecipratan kebaikan-kebaikannya. (A/RS2/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Suriah dan Corak Bendera yang Berganti

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia