Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terapi Stem Cells Layaknya Proses Donor Darah

Risma Tri Utami - Jumat, 21 Oktober 2016 - 18:11 WIB

Jumat, 21 Oktober 2016 - 18:11 WIB

380 Views ㅤ

(Foto: Risma MINA)

Jakarta, 20 Muharram 1438/21 Oktober 2016 (MINA) – Terapi Stem Cells atau Terapi Sel Punca dapat meyembuhkan berbagai macam penyakit karena berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.

Pada dasarnya, proses terapi Stem Cells ini seperti donor darah, di mana terdapat pendonor dan resipien, kemudian meletakkan sel tersebut pada suatu medium, yakni tempat sel tersebut dapat berkembang di anggota tubuh.

“Pada dasarnya terapi Stem Cells ini layaknya seperti donor darah, jadi ada pendonor dan resipien. Tetapi pendonornya ada dua tipe yakni autologous dan allogeneic,” kata Yuyus Kusnadi, Principal Investigator Stem Cell and Cancer Institute, pada acara Media Workshop, di Hotel The Westin, Jakarta, Jumat (21/10).

Lebih lanjut, autologos merupakan pendonor, di mana sumber sel berasal dari orang yang sama, seperti diri sendiri. Sedangkan Allogeneic, merupakan pendonor sel dari orang lain bahkan bisa berasal dari makhluk hidup lain seperti hewan dan tumuhan.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Selasa Ini Mendung, Berpotensi Hujan Ringan

“Saat ini dalam uji klinis, Stem Cells diimplantasi melalui dua cara yakni intravena dan langsung ke jaringan target dengan alat bantu,” ujar Yuyus.

Ia menambahkan, intravena merupakan proses memasukkan sel ke pembuluh darah melalui infus, sedangkan cara lainnya dengan alat bantu, seperti contohnya menggunakan kateter untuk memasukkan sel ke jantung.

“Contohnya saja patah tulang, nanti Stem Cells dimasukkan pada tulang tersebut. Bila nanti sel tersebut menjalar ke sel lain, setidaknya ada sel yang diserap dalam tulang tersebut,” tuturnya.

Jumlah sel yang diperlukan dalam melakukan terapi Stem Cells ini berjumlah satu juta sel per berat badan resipien. “Misalnya saja orang dengan berat badan 50 kilogram, berarti orang tersebut membutuhkan sebanyak 50 juta sel,” tutupnya. (L/ima/P2)

Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Indonesia
Internasional
MINA Health
MINA Health